SURABAYA – Lembaga sosial di bawah naungan Muhammadiyah, Lazismu, kembali dipercaya oleh pemangku kepentingan melalui amanah dana kemanusiaan senilai Rp 1,5 miliar dari Unilever Indonesia (PT Unilever Indonesia Tbk,). Donasi ini disalurkan untuk membantu para korban di wilayah yang terdampak konflik.
Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais, M.IR., dalam sambutannya menyampaikan, Lazismu menerima uluran tangan dari Unilever Indonesia untuk membantu saudara-saudara kita yang berada dalam situasi kritis akibat konflik. “Dengan bergerak bersama, kami percaya, rangkaian ikhtiar kemanusiaan yang Lazismu jalankan akan semakin kuat dan luas berdampak,” katanya, Rabu (17/1/2024).
Muhammadiyah, katanya, sebagai organisasi Islam terbesar, mengajak kaum Muslimin untuk menjalankan praktik keberagamaan yang adil-proporsional, penuh dengan cinta dan kehendak saling mengasihi, serta bersikap lapang dada dan gemar memaafkan. Keselarasan nilai-nilai kemanusiaan ini menjadi dasar kuat bagi kemitraan antara Lazismu dan Unilever Indonesia.
Nurdiana Darus, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, menyatakan keprihatinan yang mendalam atas dampak konflik yang menyebabkan banyak korban di kalangan warga sipil. Dalam upaya membantu, Unilever Indonesia menyumbangkan donasi senilai 1,5 miliar rupiah melalui Lazismu. “Tentunya doa kami tiada henti menyertai mereka yang terdampak di masa yang luar biasa sulit ini,” kata Nurdiana.
Selain penyerahan donasi, kedua lembaga juga menandatangani nota kesepahaman sebagai komitmen Unilever Indonesia untuk mendukung berbagai inisiatif Lazismu selama lima tahun mendatang, terutama pada pilar program lingkungan. Hal ini mengukuhkan hubungan kolaboratif yang telah berlangsung lama antara Muhammadiyah dan Unilever Indonesia, yang kini semakin diperluas melalui kemitraan dengan Lazismu.
Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama para pihak untuk tidak hanya menolong sesama dalam keadaan sulit, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan untuk kepentingan generasi mendatang.