RADJAWARTA : Kemenag Pasuruan meminta semua Calon Jamaah Haji (CJH) segera melakukan perekaman Biometrik. Padahal mereka sudah melunasi biaya penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Untuk itu, Kemenag Kabupaten Pasuruan menargetkan akhir April ini, semua CJH bisa perekaman biometrik agar visa bisa segera diurus.
Imron Muhadi, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Pasuruan mengatakan, sampai hari ini tercatat masih ada 1189 CJH yang melakukan perekaman biometrik. Sedangkan jumlah CJH yang dijadwalkan berangkat tahun ini sebanyak 1334 orang.
“Tanggal 16 April lalu ada 568 yang dijadwalkan perekaman, lalu hari ini juga ada di Surabaya sebanyak 252. Kalau semua tercover memang baru ada 1189 CJH yang baru melakukan perekaman biometrik,” kata Imron saat ditemui di ruangannya, Kamis (18/04/2019).
Dengan adanya 1189 CJH yang melakukan perekaman biometric, maka secara otomatis menyisakan 145 CJH yang belum perekaman. Imron mengaku masih akan mengajukan kembali ke VFS (Visa Facilitation Services ) Tasheel di Malang dan Surabaya sebagai tempat perekaman Biometrik, agar segera dijadwalkan.
“Kita harapkan tanggal 22 April sudah ada perekaman kembali untuk CJH lainnya. Sehingga akhir April ini semua untuk CJH tahap 1 sudah perekaman biometrik,” terangnya.
Kebijakan perekaman biometrik dengan melakukan rekam mata dan sidik jari ini memang baru pertama kali dilakukan sebelum mengajukan visa. Sebelumnya rekam biometrik dilakukan H-1 sebelum pemberangkatan ke Tanah Suci.
Di Jawa Timur sendiri hanya ada 3 tempat untuk melakukan perekaman biometrik yaitu di Malang, Surabaya dan Banyuwangi. Namun karena antri dengan seluruh CJH se Jawa Timur. Sehingga Kemenag harus mengurus antrian sebelum perekaman biometrik.
“Target akhir bulan ini selesai, sehingga segera melakukan pengurusan visa untuk keberangkatan haji tahun 2019 ini,” pungkasnya (emil)