Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) mengadakan Workshop dan Pelatihan Fotografi bagi para pelajar SMP di Convention Hall Siola Surabaya, Sabtu (25/2/2023). Kegiatan tersebut sebagai bentuk apresiasi pemkot kepada para pemenang lomba foto Surabaya Keren Tahun 2022.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Mia Santi Dewi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang fotografi. Juga, sekaligus untuk menumbuh kembangkan kreativitas peserta.
“Adapun tujuan secara khusus, antara lain mengenalkan pada generasi muda tentang sejarah, bangunan, keberagaman sosial budaya, pembangunan, dan keberagaman kegiatan ekonomi warga Surabaya,” kata Mia Santi Dewi, Minggu (26/2/2023).
Menurut dia, kegiatan ini sekaligus pula untuk menanamkan gerakan cinta dan bangga Surabaya. Juga, untuk menambah khazanah kearsipan kota dari masa ke masa sehingga dapat membangun partisipasi warga dalam memori kolektif bangsa.
“Kota Surabaya terus berkembang pada semua aspek dari mulai sosial budaya, ekonomi, pembangunan dan beragam peristiwa lainnya, maka perlu adanya dokumentasi di dalamnya,” katanya.
“Tentunya pengambilan dokumentasi yang memiliki standar, sehingga setiap orang akan bisa mengetahui, memahami tentang hasil foto yang disajikan tentang Surabaya dari masa ke masa,” sambungnya.
Mantan Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya ini juga menjelaskan, pelatihan fotografi dilaksanakan pada Sabtu, 25 Februari 2023, mulai pukul 08.00 – 14.00 WIB. Kegiatan ini diikuti sebanyak 21 pelajar jenjang SMP negeri dan swasta di Surabaya. “Pada tahap pertama, pelatihan fotografi diisi oleh pemateri dari para akademisi dan praktisi,” ujarnya.
Mia menerangkan, akademisi terkait materi pemahaman terhadap nilai sejarah dan kearifan lokal Surabaya, disampaikan oleh Kukuh Yudha Karnanta dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair. Sedangkan praktisi terkait materi teori, teknik, dan praktik fotografi, disampaikan oleh Mamuk Ismuntoro dari Founder Matanesia. “Mereka (peserta) juga diajari memberikan narasi setiap foto yang sudah di-take,” terangnya.
Tak berhenti di sana, Mia juga menyampaikan, bahwa setelah peserta mendapatkan bekal pelatihan di tahap pertama, maka selanjutnya mereka akan mengikuti tahap kedua. Kegiatan pada tahap kedua ini berupa praktik yang akan dilaksanakan setiap minggu dengan arahan dan pembimbing yang mumpuni di bidang fotografi.
“Jadi, setelah peserta mendapatkan bekal materi di pelatihan tahap pertama, selanjutnya di bulan Maret akan dilanjutkan kegiatan praktik secara langsung di berbagai lokasi yang sudah ditentukan berdasarkan tema, dan didampingi langsung oleh pembimbing,” jelasnya.
Sementara di tahap ketiga, para peserta akan melakukan praktik fotografi secara mandiri dengan berbagai tema yang ditentukan. Oleh karenanya, panitia akan membuatkan link grup whatsapp bagi para peserta agar memudahkan koordinasi dan evaluasi secara rutin.
“Hasil dari kegiatan pelatihan fotografi yaitu para peserta membuat laporan hasil foto kepada sekolah masing-masing,” tandasnya. (*)