RAJAWARTA : Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah terlihat teeburu-buru meninggalkan sidang Paripurna menuju Press Room. Sesampai di Press Room, politisi PDIP Kota Surabaya itu menemui seorang ibu Ina Rosita.
Setelah bertemu Khusnul, walimurid dari sekolah SMP 60 itu menyampaikan keluh kesahnya terkait peristiwa pengerokan anaknya di Sekolah. “Anak saya dikeroyok di sekolahnya hingga tiga kali, yang terakhirnya tangannya sampai patah. Sekarang anak saya trauma. Saya maunya anak saya pindah sekolah,” ujarnya (28/11).
Menanggapi laporan tersebut, Khusnul berpikir sejenak dan menyatakan siap membantu Ina Rosita. “Baik, ibu. Laporan ibu akan saya proses. Tapi sabar ya karena untuk pindah sekolah membutuhkan waktu,” cetusnya bernada prihatin.
Dalam keterangannya kepada sejumlah pewarta di press room, Khusnul menegaskan, peristiwa yang menimpa anak Ina Rosita dan anak-anak yang lain tidak boleh terjadi lagi. “Ini tidak boleh terjadi lagi kepada anak-anak didik di Surabaya,” tukasnya.
Oleh karena itu, dirinya tidak mau membuang-buang waktu. Karena ini menyangkut masa depan bangsa. Langkah pertama yang dilakukannya adalah menghubungi Dinas Pendidikan Kota Surabaya. “Langkah yang kami lakukan, tadi saya mencoba menghubungi Dinas Pendidikan kota tapi belum diangkat (diterima),” ulasnya.
Meski begitu, Khusnul tidak patah arang. Dia akan terus mencoba menghubungi Dinas Pendidikan Kota untuk mengkomunikasikan kasus tersebut. “Kami meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk segera menyelesaikan masalah ini, karena ini menyangkut sekolahan yang di bawah naungannya maka dinas pendidikan yang bertanggung jawab untuk menyelesaikannya,” jelasnya.
Kepada rajawarta, Khusnul mengungkapkan bahwa kasus ini akan segera diselesaikan secepatnya. “Semoga saja kasus ini bisa selesai tidak sampai dua Minggu,” harapnya.