RAJAWARTA : Peristiwa apes yang dirasakan oleh Anggota DPRD Kota Surabaya Minun Latif setelah terjebak 2,5 jam di Gedung Baru DPRD Kota Surabaya pada senin (5/12) siang menjadi perhatian banyak orang.
Termasuk Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, A Hermas Thony mengatakan untuk dugaan awal lift macet ini karena kurangnya faktor perawatan.
Kejadian yang menimpa salah satu anggotanya ini menjadi peristiwa yang luar biasa dan perlu perhatian khusus agar ini tidak terjadi kembali.
“Karena disini (Dewan) ini merupakan lalu lalangnya banyak orang terutama orang-orang yang butuh pelayanan,” Ucap Hermas Thony saat ditemui Wartawan.
Politisi Partai Gerindra ini meminta untuk pihak yang mempunyai wewenang terhadap perawatan lift ini untuk segera melakukan audit.
“Bagian perawatan untuk segera audit ya, terhadap kelaikan mesin-mesin yang ada di dalam lift dan komponen-komponen yang ada. Apakah nantinya dari hasil audit itu ditemukan kekurangan atau mungkin kesalahan teknik pemasangan supaya ini tidak menjadi ganguan,” ucap AH Thony.
Menurut Thony, secara brand yang digunakan sudah cukup bagus dan menurut orang-orang kualitasnya juga cukup bagus.
“Tetapi kalau ada masalah seperti ini kita berfikir ulang apakah brand ini menjamin keselamatan atau tidak dan ini sudah terjadi beberapa kali, Jum’at kemarin juga terjadi kemacetan tetapi tidak berhenti di tengah-tengah,” ujarnya.
Di tanya kondisi lift yang digunakan baru atau bekas Politisi Partai Gerindra tersebut mengatakan kalau ada unsur menggunakan lift bekas itu wewenang aparat kepolisian.
“Sehingga atas nama DPRD Kota Surabaya kami menyampaikan mohon maaf atas kejadian ini. Tetapi kami akan tindak lanjuti untuk mengindentifikasi sebetulnya kerusakan ini karena faktor apa? Human error atau ada unsur ketidaksengajaan atau mungkin karena masalah teknis aja,” pungkasnya.