RAJAWARTA : Beberapa nama birokrat yang masuk bursa Pilwali kota Surabaya semakin santer menjadi bahan perbicangan masyarakat Surabaya. Apalagi pasca politisi Partai Demokrat, Herlina Harsono Njoto ketua Pemenangan Partai Demokrat Surabaya menyebut ada enam nama birokrat yang masuk radar partainya.
Penyataan Herlina yang juga legislator di Jalan Yos Sudarso tersebut dibenarkan oleh Deddy Prasetyo Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Surabaya. “Beberapa waktu lalu ketua Pemenangan Pemilu telah menyampaikan ada enam nama dari birokrat. Dari enam nama ini sudah dikenal oleh masyarakat ini akan menjadi pertimbangan partai demokrat,” ujarnya. (5/8/2019).
Alasannya ungkap Deddy karena keenam nama berlatar belakang birokasi tersebut sudah dikenal masyarakat sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. “Dari enam nama ini mungkin dinilai partai demokrat karena dikenal warga Surabaya di dalam kapasitasnya masing-masing sebagai birokrat,” jelasnya.
Menjawab pertanyaaan kenapa tiba-tiba Partai demokrat memasukkan nama Irvan Widyanto (Kasatpol PP) Pemkot Surabaya? Menurut Deddy, mungkin atas pertimbangan dari popularis bahkan elektabilitas.
“Yaa, jadi eee, elektabilitas itu kan muncul satu tentunya menjadi bahan perbincangan segmentasi masyarakat, secara otomatis mereka-mereka memiliki jam terbang entah mereka berawal dari lurah, camat, kepala dinas yang tentunya memiliki track record dan tentu dianggap memacu menaikkan elektabilitas,” tukasnya.
Apakah itu berarti Kasatpol PP memiliki elektabilitas yang baik di Partai Demokrat? Secara diplomasi Deddy menegaskan bahwa hingga saat ini Partai Demokrat belum menilai elektabilitasnya. “Kita belum bicara elektabilitas, tapi nama-nama itu (birokrat) memiliki potensi untuk memiliki elektabilitas,” pungkasnya.
Seperti telah viral sebelumnya enam nama berlatang belakang birokrat yang masuk dalqm pantauan Partai Dmokrat Surabaya antara lain, Hendro Gunawan (sekkota), Eri Cahyadi (kepala Bappeko), Erna Purnawati (kadis PU), Dedik Irianto (Kabag Pemerintahan), Irvan Widyanto (Kasatpol PP), dan Dwi Purnomo (Kadisnaker).