Pandemi Covid-19 benar-benar memporak-porandakan berbagai sektor di Indonesia. Bahkan, pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal I-2021 masih mengalami kontraksi minus 0,74 persen.
Padahal, pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk memerangi pandemi ini, namun hingga saat ini Indonesia masih belum baik-baik saja.
Oleh karena itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengajak dan meminta kepada warga pergerakan khususnya sahabat-sahabat PMII untuk “turun gunung” membantu pemerintah dalam menangani Covid-19 ini.
Sebab, dia sadar bahwa penanganan Covid-19 ini tidak bisa dilakukan sendirian oleh TNI-Polri maupun pemerintah, namun yang lebih penting adalah semua elemen masyarakat juga ikut serta, termasuk warga pergerakan.
“Bagaimana pergerakan kita dilakukan? Salah satunya adalah lakukan protokol kesehatan yang benar, dan selalu dukung kegiatan pemerintah dalam menangani Covid-19, baik TNI-Polri maupun pemerintah,” kata Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam Webinar Nasional via daring yang digelar oleh PMII Rayon Dakwah Dan Komunikasi Komisariat UIN Sunan Ampel Cabang Surabaya, Rabu (29/7/2021).
Lebih rinci ia juga menjelaskan peran masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, semua masyarakat harus selalu melaksanakan 6 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan, dan menghindari makan bersama. “Inilah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 ini, dan itu harus jadi gaya hidup baru kita selama masa pandemi,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi yang terus digencarkan oleh pemerintah. Vaksin ini penting karena untuk membentuk herd immunity di tengah-tengah masyarakat. “Kemudian, masyarakat juga harus memaksimalkan kreatifitas dan inovasi dengan teknologi informasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya.
Yang paling penting pula, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, termasuk warga pergerakan harus turut serta dalam memberikan imbauan kepada masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan demi memutus mata rantai menyeparan Covid-19. “Mari kita semua berdoa semoga kita terhindar dari Covid-19 dan pandemi ini bisa segera berakhir di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Ngainun Hadi, salah satu pengusaha yang menjadi pemateri dalam webinar tersebut juga menjelaskan bahwa pandemi seharusnya tidak menjadi penghambat kreativitas warga untuk terus mengembangkan dirinya. Sebab, saat ini sudah memasuki era digital, sehingga warga bisa menggunakan semua sarana teknologi yang ada untuk mengembangkan ekonomi dan terus bisa survive di era pandemi saat ini.
“Pandemi memang membawa dampak yang signifikan terhadap banyak pelaku usaha, namun hal ini bukan sesuatu yang tidak bisa kita hadapi, saat ini banyak para pelaku usaha yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menjalankan dan mengontrol bisnisnya. Nah, kesadaran akan pentingnya teknologi ini yang harus kita terus jaga, keahlian dan kreativitas bisa dikembangkan dengan menggunakan teknologi tersebut,” ujar pengusaha asal Bekasi ini.
Ia juga membagikan kunci sukses dalam dunia usaha, yaitu kejujuran, komitmen, kemampuan membaca peluang, dan yang paling penting adalah menjaga nilai-nilai luhur dan akhlak. “Itulah kunci-kunci yang harus kita jaga, sebagai mahasiswa dan warga pergerakan menjunjung nilai-nilai luhur dan akhlak itu menjadi kunci utama kita menyongsong kesuksesan, termasuk juga kesuksesan finansial,” imbuhnya.
Narasumber lainnya, Abdul Choliq Baya selaku Direktur Radar Jember ini menyoroti kembali peran media di era pandemi. Menurutnya, Media memiliki peran dan fungsi penting untuk turut serta dalam menghadapi pandemi Covid-19, salah satunya adalah melakukan fungsi edukatif terhadap masyarakat tentang bagaimana menghadapi Covid-19.
“Jadi media itu harus turut serta dalam memberikan edukasi terhadap masyarakat, tentang bagaimana menghadapi Covid-19, misalnya tentang protokol kesehatan, vaksinasi dan lain sebagainya yang intinya dapat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan bagaimana cara menanggulangi penularannya,” jelasnya.
Narasumber selanjutnya Dr. Chabib Mushtofa, M.Si, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam webinar itu, ia lebih menyoroti pada kondisi mahasiswa sebagai warga pergerakan. Menurutnya, dalam masa pandemi ini, warga pergerakan harus dapat menunjukkan “kesaktiannya”.
“Masa pandemi harusnya menjadi momentum bagi warga pergerakan untuk menunjukkan kematangan dan kreativitasnya. Kematangan dalam berpikir dan bersikap dalam menghadapi krisis, dan kreatif dalam mengembangkan diri baik secara akademis ataupun ekonomi. Saat ini, kewibawaan seseorang itu seringkali dilihat dari ketahanan ekonomi,” pungkasnya. (*)