RAJAWARTA : Mulai dari PPKM Level 4 hingga berganti level, Warga Surabaya bahkan warga dari luar Kota yang ingin menikmati produksi Wisata unggulan Kota Surabaya, Taman Hutan Kota Raya (TAHURA) dan Kebun Raya Mangrove (KRM), diminta harus bersabar.
Sebab hingga hari ini, destinasi kebanggaan warga Surabaya itu, belum buka alias masih tutup. Kapan akan dibuka? Untuk menjawabnya, media ini meminta keterangan Yuniarto Herlambang Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya.
Ditemui di DPRD Yos Sudarso, sebelum mengikuti Pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2021, Herlambang mengaku, banyak pendapat pertanyaan dari masyarakat terkait dengan belum dibukanya Tahura dan RKM di bawah naungan DKPP.
“Sementara Tahura dan KRM kita masih tutup sambil menunggu barcode dari Surabaya peduli. Karena ada aplikasi peduli lindungi. Jadi nanti barcodenya bisa discan di situ (aplikasi),” jelasnya (22/9/2021).
Herlambang menjelaskan, pada prakteknya, masuk ke Tahura dan KRM milik DKPP Kota Surabaya tidak jauh beda dengan masuk ke pusat perbelanjaan, dan lain-lain.
“Sama seperti masuk mall, syaratnya sama. Jadi masuknya ke Tahura dan KRM kita syaratnya seperti itu (pakai aplikasi),” ulasnya.
Herlambang mengaku, pihaknya sudah siap cukup lama, jika kemudian tiba-tiba Tahura-Tahura dan KRM diijinkan buka. Kesiapan yang dimaksud adalah, SDM dan sarana pelengkapnya.
“Kita sudah siap sebenarnya, kalau dari SDM sudah biasa. Kan selama ini kita buka tutup sesuai aturan yang ada. Nanti kalau barcodenya sudah kita terima dan kita cetak warga tinggal scan barcodenya. Cuman itu saja,” tukasnya.
Herlambang menambahkan, destinasi wisata di bawah naungan DKPP Kota Surabaya dan menjadi tempat favorit warga pelepas penat, utama di akhir pekan berada di beberapa lokasi. “Tahura-Tahura dan RKM kita ada di Gunung Anyar, Medokan Sawah, dan Wonorejo,” pungkasnya.