RAJAWARTA : Banyak cara publik melihat buah kerja seorang tokoh atau pejabat. Contohnya, Ketua Keluarga Besar Marhaen (KBM), Jawa Timur, Hadi Pranoto SH.MH dalam memandang buah kerja Walikota Surabaya Tri Rismaharini or Risma.
Lawyer gaek ini mengakui bahwa salah satu keberhasilan Risma selama 10 tahun memimpin Kota Surabaya adalah mempercantik Kota Surabaya dengan Pohon dan Bunga. “Tak akoni Nek Nandor uwit, Risma pinter (saya akui kalau naman pohon Risma pinter),” ujarnya (22/11), malam.
Namun, menurutnya dalam memandang buah kerja seorang Walikota tidak cukup memakai kacamata kuda. Tapi harus dizoom agar segala aspek bisa terlihat. “Contohnya, selama menjadi Walikota Surabaya, menurut saya Risma gagal. Kenapa? Karena hingga saat ini PDIP Surabaya tidak punya kantor sendiri (Kontrak),” ujar Pencetus LBH Seroja ini.
Harusnya sebagai Walikota, Risma tidak hanya berpikir satu arah. Kepentingan Partai yang membesarkan dirinya juga harus dipikirkan. Agar PDIP makin percaya diri. Tidak seperti sekarang, pindah sana pindah sini.
Begitu juga dengan kebersihan Kota. Hadi memberi Risma, raport merah. Menurutnya, kebersihan kota tidak hanya di tengah Kota, tapi di pinggiran kota harus menjadi perhatian.
“Tengah kota bagus, tapi masih banyak kampung yang kumuh. Apa ini disebut berhasil. Menurut saya tidak. Kalau saya gurunya, Risma saya beri raport merah,” cetusnya.
One case ujar Hadi, dari sekian kampung di Surabaya adalah Kampung Jojoran 1. kampung ini dulu rapi dan bersih. Sekarang, kampung ini jadi semrawut. “Dulu Jojoran 1 jalannya luas dan rapi. Sekarang bangunan rumah warga tambah maju dan bermunculan PKL. Ya….!!! Sekarang kampung Jojoran 1 jadi kumuh,” jelasnya.
Terkait dengan hal ini Hadi mengajak walikota Surabaya melihat fakta kampung Jojoran I. “Ayo jalan-jalan ke Jojoran 1. Dijamin, bisa bikin budrek,” pungkasnya.