Kantor DPC Diresmikan, Adi Ucapkan Terimakasih ke Megawati

SURABAYA – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meresmikan kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Senin (23/8/2021), secara virtual. Peresmian ini menjadi tanda bahwa kantor PDIP Surabaya telah menjadi aset permanen, yang selama ini telah ditunggu-tunggu keluarga besar PDIP Surabaya.

”Tempat ini bukan tempat perorangan, tetapi aset partai, rumah partai, yang sering saya sebut sebagai rumah rakyat,” ujar Megawati sesaat sebelum menandatangani prasasti, yang disiarkan melalui berbagai kanal media sosial.

Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono menghaturkan terima kasih kepada Megawati, DPP PDIP, DPD PDIP Jatim, Wali Kota Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji, dann seluruh kader di Surabaya.

”Terima kasih Ibu Megawati, Sekjen DPP PDI Perjuangan Bapak Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDI Perjuangan Ibu Tri Rismaharini yang selama ini telah mendidik dan menggembleng kami dengan prinsip-prinsip ideologi dan praksis organisasi kepartaian,” ujar Adi.

Acara peresmian juga dihadiri jajaran DPP PDIP, DPD PDIP Jatim, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Wakil Wali Kota Armuji.

Kantor DPC PDIP Surabaya berada di area paru-paru Kota Pahlawan, tepat di seberang Kebun Binatang Surabaya, kebun binatang terluas di Asia Tenggara dengan bentangan lahan mencapai 15 hektare yang dipenuhi flora dan fauna. Di sana terdapat lebih dari 211 spesies fatwa dengan 2.236 binatang, termasuk sejumlah satwa langka.

Kawasan itu juga dilengkapi lebih dari 206 jenis flora, termasuk pohon-pohon langka seperti palem raja, kunto bimo, kenari, dan sebagainya, yang sebagian bahkan sudah berusia lebih dari 60 tahun.

”Suasana kantor yang dikelilingi ruang hijau menjadi simbol bahwa seluruh kader terus menempatkan lingkungan sebagai landasan kerja kepartaian. Visi itu pula yang dikerjakan para wali kota Surabaya kader PDI Perjuangan sejak 2002. Sehingga Surabaya yang semula terik panas menjadi rindang dan hijau. Dihiasi taman-taman kota dan jalur penghijauan, dengan kualitas udara yang terus membaik,” ujar Adi.

Kawasan sekitar kantor DPC PDIP Surabaya juga melekat degan salah satu ikon Surabaya, yakni monumen “Suro dan Boyo” di depan KBS, dilingkupi taman yang asri, hijau dan rindang. Taman ini merupakan lokasi favorit pengambilan foto dan video, karena instagramable.

”Pada hari-hari libur, sebelum pandemi Covid-19, KBS menjadi tempat favorit wisatawan, terutama pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah. Karena itu jalur Jalan Setail selalu padat warga masyarakat, termasuk di lingkungan depan Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya,” ujarnya.

DPC PDIP Surabaya menempati kantor baru di Jalan Setail mulai 5 September 2019. Banyak ruangan bisa dimanfaatkan untuk aktivitas kepastian, mulai dari rapat, aktivitas sekretariat, melayani pengaduan warga, ruang kerja tim advokasi hukum untuk rakyat, ruang diskusi, dann sebagainya.

Saat Pilkada Surabaya 9 Desember 2020, papar Adi, seluruh kerja BP Pemilu dan BSPN dipusatkan di kantor tersebut. Kerja yang massif dan terkoordinir dari kedua badan itu, membuat data real count bisa disajikan beberapa jam setelah penghitungan suara di TPS-TPS.

Nuansa muda juga dihadirkan dalam pengembangan kantor PDIP Surabaya. Kantor tersebut terbuka bagi siapa saja. Aktivitas khas anak muda juga digiatkan dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

”Kaum milenial, pelajar dan mahasiswa berdatangan untuk bergabung, baik menjadi petugas di Sekretariat DPC, tergabung di Taruna Merah Putih. Begitu juga dari kaum perempuan,” ujar Adi.

Peresmian kantor, lanjut Adi, juga melipatgandakan semangat seluruh kader. Dari kantor tersebut, digerakkan kegiatan-kegiatan kepartaian di tengah-tengah rakyat, bersama 31 PAC, 154 Ranting, 896 Anak Ranting. Berbagai aktivitas pendampingan kepentingan rakyat dipusatkan di kantor tersebut, mulai masalah pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perbaikan kampung, hingga pembagian makanan untuk masyarakat kurang mampu.

“Kantor ini selaras dengan cita-cita kepartaian, selalu terbuka dan dekat melayani rakyat, dan berwawasan lingkungan, sebagaimana selalu diajarkan Ibu Megawati,” pungkas Adi.