RAJAWARTA : Lonjakan Covid-19 di gelombang kedua memunculkan persoalan baru di setiap daerah, termasuk Kota Surabaya. Akibatnya, Pemerintah Kota Surabaya (Pemkos) tidak mampu memberikan layanan terbaik untuk warganya.
Untuk mengatasi persoalan yang terus bertambah di Kota Pahlawan ini, maka dibutuhkan keterilibatan masyarakat, baik tenaga maupun ide-ide cerdas.
Atas dasar tersebut, Laila Mufidah Wakil Ketua DPRD Yos Sudarso mencoba membantu Pemkos dengan buah pikir yang sangat layak dipertimbangkan Pemkos yang dipimpin Eri Cahyadi.
Buah pikir wanita yang akrab disapa Bu Nyai ini, bermula dari sebuah kejadian, dimana jenazah korban covid-19 harus ‘terlantar’ hingga 15 jam, karena harus menunggu antrian penanganan hingga pemakaman (8/7/2021).
“Karena warga tidak ada yang berani memandikan jenazah, sehingga harus menunggu kedatangan ambulance dan petugas yang memandikan,” ujarnya kepada rajawarta.
Untuk menyelesaikan persoalan antrian jenazah seperti yang dialami, Alm Sukadji warga Kendangsari 14/17B Surabaya, Laila berharap Pemkos membentuk relawan penanganan hingga pemakaman jenazah di tingkat RT.
Relawan itu jelasnya, dilatih hingga memenuhi persyaratan seperti petugas-petugas yang selama ini membantu Pemkos. “Jadi, jika ada korban covid-19 yang meninggal, maka penanganannya cukup diatasi oleh relawan di tingkat RT,” ulasnya.
Dengan begitu tambahnya, persoalan penanganan hingga pemakaman jenazah bisa lebih cepat. “Ini sekedar masukan, siapa tahu bermanfaat,” tukasnya.
Diakhir keterangannya, Laila menghimbau kepada Warga Surabaya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. “Insyaallah, persoalan covid bisa kita atasi, kalau masyarakat patuh prokes,” pungkasnya.