RAJAWARTA : Memasuki Bulan Juni yang kerap dikenal sebagai Bulan Bung Karno PDI Perjuangan Kota Surabaya memperingati dengan sejumlah agenda kegiatan. Setelah Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni akan ada peringatan Hari Lahir Bung Karno pada 6 Juni.
“Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Peneleh, Surabaya, Jawa Timur, dan wafat di bulan yang sama pada 21 Juni 1970,” ujarnya.
Dijelaskan Ahmad, Ia mendapat sebutan sebagai Bapak Proklamator RI, setelah bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Menurutnya, selain memliki predikat Bapak Proklamator, Bulan Juni dinobatkan sebagai Bulan Bung Karno. Oleh karenanya, Ahmad dengan segala daya ikut menggemakannya.
Tidak hanya itu, dalam bulan ‘kramat’ ini Ahmad Hidayat politisi Muda menegaskan, bahwa Bung Karno kelahiran Kota Pahlawan. Dia blusukan atau ngelayap ke kampung – kampung guna menggaungkan Bung Karno Arek Suroboyo.
“Putra sang Fajar lahir di kampung pandean yang menjadi bagian dari kecamatan genteng kota surabaya , sudah sepatutnya arek – arek surabaya bangga memiliki kesempatan mewarisi api perjuangannya ” kata Achmad Hidayat.
Beberapa kampung yang menjadi sasaran Ahmad diantaranya, kampung di wilayah tambak asri, krembangan jaya utara, jagalan, hingga di kecamatan Simokerto. Di sela blusukan, Ahmad menyalurkan ratusan paket sembako untuk warga masyrakat berpenghasilan rendah yang belum pernah tersentuh bantuan.
“Surabaya sebagai kota pahlawan yang melahirkan banyak tokoh nasional yang turut bersumbangsi terhadap perjuangan merebut kemerdekaan dan mengobarkan perlawanan terhadap kolonialisme,” tegas Achmad
Ia mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilakukan selaras dengan arahan Ketua DPC PDI Perjuangan kota Surabaya Adi Sutarwijono, agar segenap kader turut menggemakan dan menggaungkan bahwa Bung Karno Arek Suroboyo melalui berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat luas di bulan juni.
“Beliau adalah putra terbaik bangsa yang lahir di kota surabaya dan menjadi milik Indonesia serta diakui oleh masyarakat internasional,” imbuhnya