Jaring Aspirasi, Buchori Imron Terima Keluhan Warga Terkait Balai RW

Buchori Imron saat gelar Jaring Aspirasi di wilayah Pengampon I, RT.01/RW.10, Bongkaran, Kec. Pabean Cantikan, Surabaya.

Surabaya – Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Buchori Imron, menggelar kegiatan jaring aspirasi masyarakat di berbagai wilayah kota. Kegiatan ini bertujuan untuk menampung masukan dan keluhan warga agar dapat diperjuangkan dalam kebijakan pemerintah daerah.

Salah satu titik reses yang dilakukan Buchori Imron adalah di wilayah Pengampon I, RT.01/RW.10, Bongkaran, Kec. Pabean Cantikan, Surabaya.

Dalam pertemuan tersebut, warga antusias menyampaikan berbagai permasalahan, mulai dari fasilitas umum, hingga pelayanan publik. Mereka berharap aspirasi ini bisa segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait.

“Kami ingin mendengar langsung suara masyarakat, karena mereka yang paling tahu kondisi di lapangan. Kami akan berusaha mengawal aspirasi ini agar bisa direalisasikan,” ujar Buchori Imron seusai mengelar reses. Minggu, (16/02/2025).

Dalam kesempatan tersebut, salah satu warga juga mengusulkan terkait pembangunan Balai RW. Ia menyoroti bahwa masih ada wilayah di Kota Surabaya yang belum memiliki Balai RW, padahal peran RW sangat penting sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menangani berbagai permasalahan warga.

“Bayangkan, di Kota Surabaya masih ada yang belum punya Balai RW. Ini perlu dipikirkan secara maksimal oleh pemerintah. RW itu memang bukan bagian formal dari pemerintahan, tetapi semua permasalahan warga akan bermuara di RW,” ungkapnya.

Sebagai solusinya, Buchori Imron mengusulkan agar lahan kosong di tepi jalan raya yang selama ini digunakan sebagai tempat parkir dapat dimanfaatkan untuk pembangunan Balai RW dari kontainer. Konsep ini merujuk pada pemanfaatan kontainer yang biasanya digunakan oleh para kontraktor sebagai kantor sementara.

Buchori Imron menegaskan bahwa jaring aspirasi yang diadakan setiap 3 bulan  bertujuan untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi warga. Selain itu, reses ini juga menjadi sarana sosialisasi program pemerintah serta memastikan program tersebut berjalan dengan baik.

“Kalau banyak warga yang tidak tahu program pemerintah, kan akhirnya jadi tidak efektif. Makanya, mudah-mudahan ke depan keluhan-keluhan warga Kota Surabaya bisa didengar dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah,” tutupnya.

Dengan adanya kegiatan jaring aspirasi ini, Buchori Imron berharap masyarakat semakin aktif dalam menyampaikan pendapat dan turut serta dalam pembangunan kota. Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kepentingan warga Surabaya agar mendapatkan layanan yang lebih baik dari pemerintah daerah.