SURABAYA-Baliho pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak mulai bermunculan di sejumlah jalan protokol di kota Surabaya, baliho dengan pesan melanjutkan kemaslahatan masyarakat Jawa timur tersebut berlogo Partai Golkar Kota Surabaya.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya yang memasang baliho tersebut, pemasangan dilakukan setelah rekomendasi DPP Partai Golkar sudah turun ke pasangan Khofifah-Emil.
“Meski elektabilitas Bu Khofifah sejauh ini sudah cukup tinggi, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Pak Sarmudji memerintahkan kami untuk berkontribusi aktif dalam perjuangan Bu Khofifah Emil dalam memenangkan hati masyarakat Jawa Timur, makanya kami langsung gas pol membuat dan memasang baliho, ” ujarnya.
Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya ini menambahkan, tidak hanya memasang baliho, pihaknya juga sudah mengumpulkan seluruh Ketua Pimpinan Kelurahan dan Pimpinan Kecamatan Partai Golkar se Kota Surabaya untuk segera melakukan kerja-kerja politik ditengah masyarakat agar Surabaya bisa mengulang kemenangan pasangan calon Khofifah-Emil di kota Surabaya sebagaimana Pemilukada tahun 2018 yang lalu.
“Insya Allah dengan kerja keras semua pihak, mudah-mudahan kota Surabaya bisa menjadi kontributor yang mengantarkan kembali anak bangsa yang Bernama Bu Khofifah agar bisa melanjutkan kemaslahatan bagi warga Jawa timur ” paparnya.
Ketika disinggung mengenai wacana koalisi PKB dan PDIP yang akan memasangkan KH Mustamar dengan mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebagai penantang Khofifah Emil,
Toni mengatakan tidak ada kendala siapapun yang akan menjadi penantang pasangan Khofifah Emil, karena bagi dirinya pemilukada hanyalah perlombaan untuk memenangkan hati masyarakat, jadi pihaknya akan memilih Langkah desain pemenangan politik untuk menyenangkan hati masyarakat saja dengan mensosialisasikan segala kebaikan Khofifah Emil dari pada menyerang kandidat lain.
“Bu Risma sebagai mantan Walikota Surabaya 2 periode tentu memiliki pemilih tradisional di kota Surabaya, tapi politik itu seni mengolah ketidakmungkinan menjadi mungkin, Insya Allah dengan kerja cerdas semua komponen pendukung Bu Khofifah dan Mas Emil, Insya Allah kitab bisa mengulang kebahagiaan tahun 2018 yang lalu, dengan siapapun Bu Khofifah harus bertanding, ” tegasnya.
Ketika ditanya foto dirinya yang terpampang dengan Khofifah-Emil apakah bentuk keseriusan Toni maju dalam Pemilukada kota Surabaya, Toni mengatakan dirinya hanya melaksanakan kewajiban sebagai kader saja untuk menjalankan rekomendasi Partai Golkar yang sudah diberikan kepada Khofifah-Emil dengan penuh kehormatan.
“Sejauh ini surat tugas DPP Partai Golkar untuk pemilukada Surabaya masih ke Mas Eri Cahyadi, tapi untuk detail perkembangan terbaru pembicaraan tingkat tinggi kami manut apapun yang akan diputuskan oleh Pak Sarmudji dan DPP Partai Golkar, kami ini hanya pelaksana Keputusan partai, ” pungkasnya.