RAJAWARTA : Hingga saat Umat Hindu di Pemkab Lumajang Jawa Timur masih melaksanakan ritual Tawur Labuh. Tawur Lebuh ini bagi umat Hindu di Lumajang bukan sekedar memlestarikan budaya, tapi sebagai upaya menjaga kerukunan antar umat beragama.
“Mudah-mudahan kerukunan umat bisa kita jaga dan saya pastikan tidak ada masalah dengan perbedaan,” ujar Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah) saat menghadiri Upacara Ritual Tawur Labuh Gentuh yang diselenggarakan di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Sabtu (13/07/2019).
Dalam sambutannya, Wabub mengucapkan terimakasih kepada umat Hindu yang telah melestarikan budaya melalui ritual tawur labuh Gentuh. Ritual tersebut merupakan rangkaian Upacara Piodalan umat Hindu lima tahun sekali. Tujuannya untuk membangun kesejahteraan dan kerukunan antara manusia dengan alam semesta.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Lumajang memiliki kewajiban menjaga kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, Bupati dan Wabup akan menjamin adanya perbedaan tidak akan menjadi masalah.
“Harmonisasi itu adalah modal dasar untuk melaksanakan pembangunan, menjadi kewajiban pemerintah untuk menjaga itu,” tandasnya.
Tampak turut hadir pada ritual itu, Istri Wakil Gubernur Bali, Tjok Putri Hariani Ardhana Sukawati.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Penyelenggara, Tjokorda Kertayasa mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bupati dan Wakil Bupati Lumajang yang telah memberikan perhatian kepada persatuan dan kerukunan umat beragama.
Ia menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan upacara untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar semua umat diberikan kekuatan lahir batin dan kerukunan bagi umat sedarma, bagi seluruh masyarakat serta alam semesta.
Diungkapnya, upacara ritual tersebut merupakan upacara warisan yang dilakukan oleh para leluhur. “Kami bukan memulai, kami adalah melanjutkan, harapan kami untuk meningkatkan kembali kerukunan, dan keharmonisan dengan sesama,” jelasnya. (hms/lmj)