RAJAWARTA : Hari ini Selasa (14/9/2021) Komisi A DPRD Yos Sudarso melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke dua Daerah di Jawa Timur, yakni Kabupaten Gresik dan Lamongan. Lalu, apa oleh-oleh Kunkur rombongan Komisi A ke dua Kabupaten itu?
Untuk menjawabnya, rajawarta berhasil menginterview Arif Fathoni salah satu peserta kunker. Menurutnya, Kunker Komisi A ke dua Kabupaten itu, untuk mengkomparasi pembahasan APBD antara Kedua Kabupaten dengan Kota Surabaya.
“Jadi tadi kami ke DPRD Gresik dan Lamongan, itu untuk studi komparasi,” ujar Thoni (14/9/2021).
Thoni mengungkapkan, kedua Kabupaten itu, bagian dari aglomerasi Surabaya. Oleh karenanya, kunker Komisi A menyandingkan pembahasan APBD dengan kedua DPRD, Gresik dan Lamongan.
“Apakah di dua daerah yang masuk aglomerasi
Surabaya itu, APBD Perubahannya sudah atau belum. Lalu apa yang kemudian jadi titik fokus refocusing dan realokasinya,” jelasnya.
Thoni yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Yos Sudarso itu juga mengungkapkan, pentingnya Komisi A Kunker ke Gresik dan Lamongan. “Karena bagaimanapun juga, antara Lamongan, Gresik, dan Sidoarja saling terkait satu sama lain. Apalagi juga, Kepala-Kepala Daerahnya berkomunikasi intens dan sering melakukan pertemuan-pertemuan,” jelasnya.
Atas dasar tersebut diatas, jika bercermin kepada hubungan baik antara kepala daerah yang masuk daerah aglomerasi. Maka, DPRD Yos Sudarso sudah sewajarnya menjalin komunikasi yang baik guna berdiskusi sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Tentu, kami yang di DPRD nafasnya harus sama (dengan kepala daerah). Artinya, waktu kami di Gresik dan Lamongan berdiskusi tentang hal-hal refocusing dan realokasi. Terus kemudian, pembahasan APBD Perubahan 2021, dan rencana Pembahasan APBD murni 2022,” ulasnya.
Sementara oleh-oleh dari Kunker ini ungkapnya, frekwensi pembahasan APBD antara ketiga daerah hampir sama. Namun, bedanya kalau Surabaya dan Gresik sedang dalam pembahasan, sementara di Lamongan pembahasan APBDnya sudah selesai.
“Kalau Surabaya ini sudah ada gambaran bahwa APBD 2022 salah satunya, difungsikan untuk pemulihan ekonomi, setelah tahun ini upaya untuk membangunan kesehatan dilakukan. Dan, kebetulan frekwensinya sama, hanya saja DPRD Lamongan pembahasan APBD Perubahan sudah selesai. Kalau kita masih belum, Insyaallah sebelum 30 September pembahasan APBD kita Sudah selesai,” pungkasnya.