RAJAWARTA : Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Badan Pusar Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur disebutkan di Bulan Mei 2019, Jawa Timur mengalami inflasi 0,29 persen. Sedangkan seluruh kota indek harga Konsumenya (IHK) disebut mengalami inflasi.
Berdasarkan catatan BPS pula di Jawa Timur Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura. Di Kabupaten ini inflasinya mencapai 0,69. Sedang inflasi terendah terjadi di Kota Kediri mencapai 0,05 persen.
Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono menjelaskan, dari 7 kelompok pengeluaran, ada 6 kelompok mengalami inflasi dan 1 kelompok mengalami deflasi.
Dalam keterangannya, Teguh yang didampingin Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS, Satriyo Wiboyo mengungkapkan, adapun kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,68 persen.
Teguh kemudian mengatakan, kalau kelompok makanan yang mengalami infalsi tertinggi, maka pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami deflasi mencapai 0,07 persen.
Untuk Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur bulan Mei 2019 naik 1,06 persen, dari 106,52 menjadi 107,66. Kenaikan NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib).
Dia menjelaskan, semua sub sektor pertanian mengalami kenaikan NTP. Terbesar terjadi pada sub sektor Tanaman Pangan 1,50 persen, diikuti sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 0,91 persen, sub sektor Peternakan 0,83 persen, sub sektor Hortikultura 0,77 persen, dan sub sektor Perikanan 0,74 persen.
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Mei 2019 naik 1,94 persen, dari 123,78 di April 2019 menjadi 126,17 di Mei 2019. Kenaikan ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani naik 1,65 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani turun 0,28 persen.
Dari 6 provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Mei 2019, 5 provinsi mengalami kenaikan NTN dan hanya 1 provinsi yang mengalami penurunan NTN.
Kenaikan NTN terjadi di Provinsi D.I. Yogyakarta sebesar 2,31 persen, Jawa Timur 1,94 persen, Provinsi Jawa Barat 1,93 persen, Provinsi Jawa Tengah 0,94 persen, dan Provinsi Banten 0,82 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan NTN hanya Provinsi DKI Jakarta, turun 0,65 persen.
Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang datang ke Jawa Timur melalui pintu masuk Bandara Juanda pada bulan April 2019 turun 13,51 persen dibandingkan bulan Maret, yaitu dari 21.565 kunjungan menjadi 18.652 kunjungan.
Jumlah kunjungan Wisman April 2019 turun sebesar 29,10 persen dibandingkan jumlah wisman periode yang sama tahun 2018 yang mencapai 26.306 kunjungan. (sbr/Gan/b5)