RAJAWARTA : Hasil Konfercab DPC PDIP yang menunjuk Adi Sutarwiyono menggantikan Wisnu Sakti Bhuana sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya memantik perhatian masyarakat untuk angkat bicara.
“Permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik. Dimana Ibu Megawati sebagai Ketua Umum Partai bisa mendengarkan aspirasi kader di tingkat bawah,” kata Tokoh Masyarakat Kelurahan Sidodadi, Sonhaji.
Kepada wartawan, Sonhaji mengatakan, PDIP Surabaya sudah memberikan kinerja nyata dan baik. Itu dibuktikan dengan kepeminpinan Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana sebagai Pemimpin Kota Pahlawan.
Keduanya dikatakan Sonhaji mampu berkolaborasi secara apik. “Pembangunan Surabaya semakin berkembang dari sinergi keduanya. Termasuk Pak Whisnu yang mampu berkomunikasi dengan warga Surabaya,” terang dia.
Whisnu, dikatakan pria yang juga Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Sidodadi ini mampu merangkul warga Surabaya dari berbagai kalangan. Termasuk kata Sonhaji di warga Nahdliyin yang tak luput dari perhatian Wakil Walikota Surabaya ini.
“Hubungan Pak Whisnu dengan warga NU juga baik. Meski sebagai Ketua partai berlatar belakang Nasionalis, Beliau juga warga NU,” terang Sonhaji.
Itu dibuktikan dengan rutinnya kegiatan pengajian dan tahlilan di kediaman Dinas Wakil Walikota Surabaya. “Terlepas dari figur politik, Pak Whisnu juga tidak melupakan religiusitas representasi Nahdliyin,” imbuh Sonhaji.
Di tengah memanasnya tensi politik di Surabaya Sonhaji menaruh asa, PDIP Surabaya bisa mendapat solusi terbaik. “Saya sangat berharap Pak Whisnu dan teman-teman PAC mendapatkan keputusan dan keadilan terbaik atas permasalahan yang terjadi saat ini,” pungkas Sonhaji.
Tidak hanya Songaji. Buntut dari kisruhnya PDIP Surabaya ini membuat Ketua LPMK Kelurahan Bangkingan, Paran juga angkat bicara. Ia berharap agar permasalahan ini cepat selesai.
” Saya melihat dari berbagai media online mengenai kisruh tersebut, saya pribadi berharap permasalahan ini cepat selesai dan PDIP bisa fokus bekerja lagi untuk masyarakat”. harapnya.
Menurutnya, PDIP di Surabaya selama ini sudah banyak membantu masyarakat.
” Sudah banyak program pembangunan di kota ini yang dikawal oleh kader PDIP langsung yang turun di Kelurahan Bangkingan, seperti infrastruktur pengerjaan saluran gorong- gorong, paving, dan juga beasiswa untuk anak sekolah. Mulai dari SD, SMP, SMA bahkan untuk anak kuliah juga ada” terang Paran.
Ia menambahkan, dengan adanya kisruh di internal PDIP Surabaya, banyak masyarakat yang bertanya- tanya, ada apa di PDIP kok sampai ada kekisruhan di internalnya. Hal ini bisa mempengaruhi pilihan masyarakat untuk PDIP.
” Eman lak fokus iki tok gak kerjo- kerjo. Padahal Surabaya sudah sangat maju selama dipimpin oleh kader terbaik PDIP ini, baik itu dalam hal infrastruktur, pendidikan dan kesehatan,” imbuhnya.
Paran juga menambahkan, masyarakat dimana ia tinggal jika membutuhkan bantuan apa saja pasti yang dicari kader PDIP yang terdekat di wilayahnya. Contohnya ketika ada orang sakit yang tidak punya BJS dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), pasti yang dicari kader PDIP untuk membantunya.
Dengan begitu, Paran berharap masalah di internal PDIP Surabaya ini segera selesai dan mendapatkan solusi terbaik. Dan ia meyakini Megawati sebagai Ketua Umum PDIP pasti memiliki jalan yang terbaik mengenai polemik ini. (*)