RAJAWARTA ; Walikota Surabaya, Eri Cahyadi dinilai mengungguli Kepemimpinan Walikota sebelumnya, yakni Tri Rismaharini alias Risma. Bahkan, seorang pengamat berani memberi skor 1 : 0 untuk Eri Cahyadi.
“Cak Eri unggul satu strip dari Risma,” cetus Surokim Abdus Salam, Pengamat Politik asal Universitas Trunojoyo, Bangkalan Madura (20/9/2021).
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) itu menjelaskan, keunggulan Eri Cahyadi terhadap Risma terkait dengan gayanya dalam merangkul politisi di DPRD Yos Sudarso, bahkan Eri bisa merangkul pimpinan Parpol di Surabaya.
“Perbedaan dengan kepemimpinan sebelumnya, saya kira soal harmonisasi dan relasi dengan Partai Politik. Saya lihat ada keguyuban yang lebih intens, silaturrohim yang lebih terbuka dengan partai-partai di Surabaya, sehibgga menimbulkan ya, kegotongroyongan di Surabaya sangat terlihat,” ujarnya.
Menariknya tutur Surokim, dalam merangkul Partai Politik, Eri Cahyadi tidak pandang bulu. Hasilnya, penanganan Pandemi Covid-19, di Kota Surabaya bisa berjalan sesuai harapan Warganya.
“Tidak peduli apakah itu Partai pendukung, apakah Partai Oposisi dicoba dirangkul dalam rangka untuk menguatkan semangat kegotongroyongan mengatasi Pandemi covid,” tukasnya.
Bagaimana dengan Pemimpin sebelumnya (Risma)? Tanya media ini. Surokim mengungkapkan, dirinya belum melihat gaya kepemimpinan Risma, seperti yang dilakukan oleh Eri Cahyadi Walikota Besutan PDIP.
“Kalau selama ini, sebelum-sebelumnya soal harmonisasi, silaturrohim yang sebelumnya itu kan minimalis ya. Kalau Pak Eri ini lebih terbuka, lebih mau mendatangi. Jadi terlihat semangat ingin kebersamaan, semangat kegotongroyongan itu menonjol,” ulasnya.
Jadi ulas Surokim, apa yang dilakukan Eri Cahyadi dalam merangkul pimpinan Parpol di Surabaya sudah tepat. Sebab, Walikota tidak bisa mengatasi masalah dan membangun Kota tanpa melibatkan Parlemen dan Pimpinan Parpol.
“Saya pikir kontektual ya, dengan Pandemi Covid. Karena tidak kepemimpinan yang efektif mengatasi kegotongroyonan ini, kecuali dengan semangat membersamai. Semangat membersamai ini yang ditunjukkan Pak Eri,” tukasnya.
Bagaimana dengan Kreatifitas dan inovasi Eri Cahyadi jika dibandingkan dengan Risma? Menurutnya, untuk saat ini hal tersebut belum bisa ditakar. Sebab, semua pihak saat ini sedang fokus pada bagaimana mengatasi Pandemi.
“Saya kira semua orang sedang berada pada situasi krisis. Pandemi ini memaksa semua sektor agak kesulitan mengembangkan pengembangan. Jadi masih fokus pada konsentrasi bertahan, survive bisa bertahan dalam situasi sulit. Sehingga inovasi-inovasi yang sifatnya policy itu, sementara ini berkutat pada penyelamatan nasib rakyat dari akibat pandemi. Jadi terkait dengan pengembangan belum terlihat,” jelasnya.
Diakui Surokim, dalam hal merangkul Partai Politik dan pimpinan Parpol, Eri Cahyadi mengungguli Risma. Namun, dalam hal lain masih diperbandingkan.
“Saya kira itu komplemen. Jadi, setiap pemimpin punya kekurangan dan kelebihan. Keduanya bukan manusia sempurna,” pungkasnya.