RAJAWARTA : Calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi melakukan blusukan dan menemui warga kawasan Pagesangan, Kec. Jambangan, Surabaya.
Di depan warga, Eri berbagi kisah ketika masa kecilnya sering bermain-main ke kawasan itu, sehingga dia mengaku tak pernah asing dengan Pagesangan.
“Gang-gang atau jalan tikus di sini saya tahu betul, lha wong dulu tempat cangkrukan saya sama teman-teman main,” seloroh Eri saat membuka diskusi bersama warga Pagesangan, Kamis (22/10/2020)
Pada kesempatan itu, Eri juga menyampaikan komitmennya untuk membuka lapangan kerja bagi warga Surabaya. Salah satunya adalah membuat kesepakatan tertulis dengan kalangan usaha seperti hotel, restoran dan mal untuk memberikan kuota 40 persen pekerjanya bagi warga ber-ktp Surabaya.
“Saya sudah tanda tangan kontrak dengan para pengusaha hotel, restoran dan mal untuk memberikan kesempatan kerja bagi warga ber-ktp Surabaya. Alhamdulillah tercapai kesepakatan 40 persen kuota untuk warga Surabaya,” papar Eri.
Selain soal lapangan kerja, mantan Kepala Badan Pembangunan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menegaskan kembali misinya untuk membantu warga berpenghasilan di bawah Rp 10 juta dalam akses kesehatan. Kalangan keluarga ini akan mendapat insentif dalam program Penerima Bantuan Iuran (PBI), yakni dicover biaya pelayanan kesehatannya oleh Pemkot Surabaya.
“Banyak yang wadul ketika ketemu saya, mereka jadi peserta mandiri yang artinya ikut membantu meringankan beban anggaran pemkot. Tapi pas sakit ya ndak bisa bayar premi karena ndak bekerja, trus pas sakit ternyata ndak tercover BPJS sehingga harus bayar sendiri. Kasihan Rek.. ya pemkot harus balas bantu. Di situlah perlunya program PBI,” ujarnya.
Warga dari RT dan RW setempat berharap program-program itu tak berakhir sebatas janji manis saja. Mereka berharap selain program-program yang disampaikan Eri, berharap program Balai RW dan Jumantik juga diperhatikan.
“Saya mohon program Balai RW yang jadi media forum komunikasi warga dan juga Jumantik sebagai program kesehatan terus ditingkatkan dukungannya, baik dari sisi sarana prasarana maupun anggaran,” ungkap Darno, Ketua RW Pagesangan.
Eri pun menyambut baik aspirasi itu, sembari menambahkan bahwa fungsi Balai RW juga akan bertambah menjadi tempat les bagi siswa sekolah SD sampai SMP yang tidak bisa ikut les privat karena terkendala biaya.
“Ini keprihatinan saya, karena banyak anak-anak sekolah yang wadul, mengadu ke saya susah bersaing masuk sekolah negeri karena yang dari keluarga mampu bisa ikut bimbel atau les privat. Makanya saya mau tempatkan guru-guru bermutu ikut bantu mengajar tambahan di banyak Balai RW se-Surabaya, dengan kelengkapan sarana belajar mengajar termasuk komputer dan akses internet. Jangan sampai siswa-siswa yang punya prestasi kalah bersaing hanya karena keterbatasan finansial,” pungkas Eri.