RAJAWARTA ; Warga Kelurahan Dokter Sutomo Surabaya mengeluhkan terkait sering terlambatnya bantuan dari Pemerintah Kota kepada masyarakat yang terkena pandemi. Hal itu terungkap melalui blusukan yang dilakukan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana ke Kampung-Kampung Tangguh di Kota Pahlawan.
Sentot, Ketua LPMK Dokter Sutomo, mengungkapkan jika akibat dari permasalahan yang ada warga di wilayahnya mulai kehabisan energi. “Masyarakat sudah all out swadaya melawan pandemi, energinya mulai ngedrop,” katanya.
“Memang betul semua ditanggung pemerintah, tapi tidak on time. Masyarakat ketakutan. Sering bingung, karena satu sembuh lalu nyusul yang sakit lainnya,” tambah Sentot.
Menanggapi keluhan yang diterima, Wakil Wali Kota Whisnu memastikan jika hal itu bakal menjadi catatan. “Update data saat ini menjadi fokus utama dari Pemerintah Kota. Kelurahan dan Puskesmas menjadi ujung tombak untuk memperkuat hal itu,” ujarnya.
Untuk lebih memperingan beban dari warga, politisi yang akrab disapa WS ini pun memastikan jika dana stimulan 10 juta Rupiah per RW akan segera dicairkan. “Karena ini diharapkan bisa membantu warga jika bantuan-bantuan tadi itu terlambat datang,” tegasnya.
“Tadi kata Pak Sekda sedang menunggu lampu hijau dari BPK. Saya minta agar segera dikejar sehingga bisa memperingan beban warga selama pandemi ini,” pungkas pria yang santer disebut menjadi suksesor Wali Kota Risma dalam memimpin Surabaya ini. (*)