Di Sidang Paripurna Politisi 031 Memakai Slayer Save Palestina

RAJAWARTA ; DPRD Yos Sudarso menggelar sidang Paripurna Perdana pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah/2021. Reni Astuti menjadi pimpinan sidang. Beberapa Rancangan Peraturan Daerah menjadi fokus bahasan dalam rapat yang dihadiri 36 legislator dari berbagai parpol (11 legistor mengikuti secara offline dan sisanya mengikuti rapat secara online.

Dalam rapat paripurna kali ini dua politisi PKS, yakni Reni Astuti dan Aning Rahmawati menjadi sorotan media massa, bahkan beberapa pejabat eksekutif. “Mbak Reni dan Mbak Aning, hari ini tampil beda,” ujar seorang pejabat saat berbincang dengan rajawarta (17/5/2021).

POLITISI PKS SURABAYA, ANING RAHMAWATI DALAM LENSA RAJAWARTA:

Tampil beda seperti apa sehingga dua politisi PKS berjilbab itu menjadi sorotan media massa, bahkan dikomentari oleh pejabat eksekutif? Sebenarnya tampilan Reni Astuti tidak jauh beda dengan politisi lain, terutama dengan beberapa pimpinan sidang yang lain, misalnya Adi Sutarwijoyo (PDIP), Laila Mufidah (PKB).

Begitu juga dengan Aning Rahmawati yang duduk di deretan kursi peserta sidang. Keduanya sama-sama memakai jas, seperti legislator yang lain. Namun yang membedakannya, adalah kedua politisi PKS itu memakai slayer yang bertuliskan Save Palestina.

Ya memang benar, tampilan kedua politisi PKS yang mengenakan slayer Save Palestina, bisa disebut biasa-biasa saja. Namun di tengah duka Palestina dimana hampir seluruh dunia berteriak dan mendukung Kemerdekaan Palestina, maka sesungguhnya keberanian kedua politisi PKS memakai slayer seve Palestina mengandung pesan yang sangat luar biasa.

Apalagi di tengah sidang berlangsung, Reni Astuti mengungkapkan kepada audien maksud dan tujuannnya memakai slayer Seve Palestina. “Saya memakai slayer ini sebagai bentuk kepedulian saya terhadap penjajahan di Palestina oleh Israel. Dan, ini (penjajahan terhadap Palestina) merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat patut dilawan oleh siapa pun,” tegas wanita yang akrab disapa Bu Wali ini.

Dalam diskripsinya Reni menyampaikan, kejadian di Palestina belakangan ini menjadi perhatian dunia. Jadi, sebagai salah satu penduduk dunia dirinya ingin bersimpati, empati, bahkan mendukung kemerdekaan Palestina.

“Saya sebagai warga kota 031 (Surabaya), Surabaya ini kan Kota Pahlawan, dan kota Pahlawan itu karakternya adalah anti penjajahan,” ujar Reni di hadapan sejumlah pemburu statement.

Dia pun mengungkapkan, hingga saat ini Palestina masih dijajah oleh Israel. Dalam penjajahan itu, Israel banyak melakukan pelanggaran hukum Internasional. Diantaranya, melakukan kekerasan terhadap anak dan perempuan. “Jadi sebagai perempuan saya ikut prihatin atas duka yang terjadi di Palestina, dan saya mengutuk aksi biadab yang dilakukan Israel,” ungkapnya.

Reni menegaskan, mendukung Kemerdakaan Palesrina merupakan keinginan rakyat Indonesia yang sudah terkonstitusi. Dukungan kemerdekaan Palestina juga disuarakan, Presiden Indonesia, Jokowi Widodo. “Indonesia mengutuk tindakan tersebut, dan mendesak Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan Israel. Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina,” jelas Reni mengutip tulisan Jokowi dalam akun resmi di twitternya.