Tepat hari ini, Minggu (26/2/2023), Sekolah Kebangsaan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan menggandeng Lanudal Juanda sudah memasuki hari ke 6. Hingga hari ke 6 itu, Sekolah Kebangsaan angkatan pertama itu diikuti oleh 48 siswa dari jenjang SMP hingga SMA/SMK. Setiap hari, puluhan remaja tersebut digembleng layaknya personil TNI agar menjadi pribadi yang lebih disiplin sekaligus mandiri.
Mereka harus bangun pagi sekitar pukul 04.30 WIB, lalu shalat jamaah subuh berjamaah, kemudian apel pembinaan fisik, pelatihan PBB (Peraturan Baris Berbaris), dan dilanjutkan dengan persiapan makan bersama dengan rapi dan tertib. Setelah itu, biasanya mereka langsung diarahkan menuju ruangan Sekolah Kebangsaan atau penyampaian materi.
Namun, kali ini mereka tidak langsung menuju ruangan tersebut.Anak-anak hebat ini diajak mengelilingi shelter hingga hanggar Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut. Di tempat-tempat terbatas itu, mereka diperkenalkan dengan helikopter hingga pesawat kebanggaan TNI AL. Awalnya, mereka diajak ke Shelter Skuadron Udara 400 Wing Udara 2 Puspenerbal, di Heli NBell 412. Di tempat tersebut, mereka diperkenalkan tentang helikopter sembari diberi motivasi oleh Kapten Rangga Birawa.
Bahkan, sejumlah siswa juga berkesempatan naik dan duduk di balik kemudi helikopter itu. Di dalam helikopter itu, mereka juga diperkenalkan beberapa tombol untuk mengendalikan helikopter. Mereka terlihat sangat senang. “Ini baru pertama kali bagi saya langsung duduk di kuris kemudi helikopter. Tentu sangat senang dan tidak pernah menyangka ikut Sekolah Kebangsaan ini sampai bisa seperti ini,” kata Muhammad Hidayah ketika duduk di kursi kemudi helikopter itu.
Selanjutnya, mereka diajak ke Shelter Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Puspenerbal di Heli As565 Mba Panther, lalu ke Shelter Udara 600 Wing Udara 2 Puspenerbal pesawat Casa NC212. Setelah itu, mereka diajak ke hanggar Lanudal Juanda, dilanjutkan ke Shelter Udara 800 Wing Udara 2 Puspenerbal di pesawat CN235 MPA, lalu ke Shelter Udara 200 Wing Udara 2 Puspenerbal di pesawat Bonanza dan Piper Archer.
Setelah itu, mereka menuju ruangan Sekolah Kebangsaan untuk menerima materi. Berbagai materi wawasan kebangsaan hingga materi meraih kesuksesan juga sudah disampaikan kepada mereka untuk membentuk karakter dan kepribadian mereka. Berbagai peraturan baris berbaris juga sudah dilatihkan kepada mereka setiap waktu, sehingga perlahan mereka mulai disiplin mengatur waktu. Berbagai kegiatan mereka ini ditutup dengan apel malam sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah itu, mereka baru bisa beristirahat.
“Jadi, di Sekolah Kebangsaan ini, mereka dididik oleh pelatih dari Lanudal Juanda untuk membekali mental dan kedisiplinan, serta kemandirian. Tentu itu nanti akan menunjang wawasan mereka terutama terkait dengan nasionalismenya,” kata Pasops Lanudal Juanda Mayor laut (P) Iwan Purwanto saat meninjau baris berbaris anak-anak hebat Surabaya itu.
Menurutnya, setelah anak-anak hebat ini lulus dari Sekolah Kebangsaan di tempatnya, berdasarkan keterangan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mereka ini akan dijadikan duta bagi sekolah dan lingkungannya. Harapannya, mereka bisa menularkan terkait kedisiplinan dan rasa nasionalisme pada lingkungan sekitarnya.
“Ke depan, Sekolah Kebangsaan ini akan terus dilanjutkan dan rencananya tidak hanya diikuti oleh kalangan pelajar saja, tapi juga melibatkan para pegawai di instansi Pemkot Surabaya,” pungkasnya. (*)