RAJAWARTA : Badan Eksekutif Mahasiswa Unair atau BEM UNAIR memberikan kritik terhadap kinerja Polri sebagai peringatan terhadap hari jadi polisi Indonesia atau Hari Bhayangkara. Kritik tersebut ditujukan terhadap Polri dengan melakukan penilaian dari peristiwa viral yang melibatkan pihak kepolisian Indonesia, mulai dari kasus Ferdy Sambo hingga upaya represif yang dilakukan instansi kepolisian terhadap masyarakat.
Berdasarkan kritik yang ditujukan terhadap Polri, BEM UNAIR memberikan skor bintang 1 untuk kinerja kepolisian Indonesia, yang juga berarti bahwa sejauh ini Polri memiliki kinerja yang buruk. Penilaian BEM UNAIR terhadap kinerja Polri didasarkan atas rentetan kasus yang melibatkan polisi dan justru mencemarkan nama baik dari instansi kepolisian.
“Kritik pemberian _rating_ kinerja terhadap Polri ini merupakan upaya BEM UNAIR untuk melihat bahwa masih banyak hal yang harus dievaluasi dari Polri,” ujar Aulia Thaariq Akbar selaku Presiden BEM UNAIR.
Selain turut mengkritik kinerja Polri berdasarkan rentetan kasus yang menambah citra buruk polisi. BEM UNAIR melalui postingan pada akun Instagram resmi milik mereka juga turut mengkritik wacana RUU Polri yang menurut mereka menciderai amanat reformasi.
“RUU Polri yang ada saat ini, kalau misal disahkan dengan draf yang terakhir, bukan berpotensi lagi, tapi akan menciderai amanat reformasi karena melalui RUU tersebut, kewenangan polisi akan menjadi lebih luas, menghidupkan dwifungsi ABRI lagi,” ujar Erdogan Thayyib selaku Menteri Sosial dan Politik BEM FISIP UNAIR.
Selain kritik terhadap kinerja instansi kepolisian Indonesia, BEM UNAIR juga turut memberikan solusi dari kritik yang mereka bawakan, yakni batalkan RUU POLRI dan reformasi institusi kepolisian.