Program kerja bakti “Surabaya Bergerak” yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Surabaya (Pemkos) berhasil menggugah kesadaran warga di ribuan perkampungan di Kota Pahlawan. Bahkan, dalam satu hari pelaksanaannya, sebanyak 700 ton sampah berhasil diangkut oleh Pemkot Surabaya.
Hari ini, sebanyak 333 titik lokasi atau perkampungan menggelar kerja bakti “Surabaya Bergerak”. Sebelumnya, pada 29 Januari 2023, sebanyak 270 perkampungan melaksanakan kerja bakti “Surabaya Bergerak” dan menghasilkan 711 ton sampah. Demikian pada 22 Januari 2023, sebanyak 270 perkampung juga melakukan hal serupa dan menghasilkan 768 ton sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, antusiasme masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan kerja bakti “Surabaya Bergerak” sangat tinggi. Sebab, dalam satu hari, hampir mencapai 300 titik lokasi kegiatan atau perkampungan yang mendaftarkan diri untuk melaksanakan kerja bakti “Surabaya Bergerak”.
“Iya, antusiasme warga yang mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. Dari awal kegiatan kerja bakti “Surabaya Bergerak” pada November 2022 lalu hingga Februari 2023, kami sudah mengangkut ribuan ton sampah, kata Hebi sapaan lekatnya, Minggu (5/2/2023).
Terpisah, Kepala Bidang Kebersihan dan Pemberdayaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Arif Rusman mengatakan bahwa hasil pengerukan sedimen atau lumpur dari saluran tersier, mendominasi pengangkutan sampah dari kegiatan kerja bakti “Surabaya Bergerak”.
“Mulai Januari 2023, sampah didominasi dengan sedimen atau lumpur dari saluran tersier. Pengerukan sedimen ini naik menjadi 40 persen, yang sebelumnya di tahun 2022 masih sekitar 10 persen,” kata Arif.
Sedangkan untuk sampah hasil perantingan pohon mencapai 30 persen dan sampai lainnya juga mencapai angka 30 persen. “Pada proses pengangkutannya dilakukan secara bertahap, mulai Minggu sampai dengan Kamis. Artinya, selama lima hari sampah baru bisa terangkut semua secara 100 persen,” ujarnya.
Oleh karenanya, pihaknya menerjunkan sebanyak 30 armada pengangkut sampah. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada warga Kota Surabaya yang telah berperan aktif dalam menjaga lingkungan perkampungannya masing-masing.
“Karena dalam satu hari saja, sampah yang dihasilkan bisa mencapai 700 ton lebih. Terima kasih warga Surabaya karena telah ikut menjaga lingkungannya masing-masing untuk mencegah berbagai penyakit maupun potensi genangan saat musim penghujan,” pungkasnya. (*)