RAJAWARTA ; Dalam Sidang Paripurna penyampaian Pandangan Umum Fraksi atas rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Kota Surabaya Tahun 2022, Fraksi PKB DPRD Yos Sudarso menyampaikan beberapa pandangannya.
Beberapa pandangan PKB tersebut disampaikan Camelia Habibah kepada rajawarta di DPRD Yos Sudarso Kota Surabaya di sela berlangsungnya sidang Paripurna yang dipimpin AH Thoni.
“Ada beberapa catatan yang disampaikan PKB dalam sidang Paripurna tentang Pandangan Umum,” ujar Camelia yang juga Wakil Ketua Komisi A DPRD Yos Sudarso (8/9/2022).
Camelia menjelaskan, PKB meminta Eri Cahyadi untuk mengevaluasi anggaran Wani jogo Kampung Surabaya. “Kenapa? Karena kasus covid-19 Surabaya sudah nol kasus,” jelasnya.
Oleh karena itu tuturnya, FPKB menyarankan Walikota Surabaya agar anggaran Wani Jogo Kampung Surabaya dialihkan ke program lain. “PKB meminta Walikota agar mengalihkan anggaran tersebut dialihkan kepada warga yang terdampak kenaikan BBM, karena terlalu tinggi inflasi yang dihadapi warga Surabaya,” ulasnya.
Terkait tambahan anggaran kader Kesehatan yang jumlahnya mencapai milyaran rupiah, PKB berpikir sejalan dengan Pemkos. “Kami mendukung tambahan anggaran sebesar Rp 13 M untuk kader Surabaya hebat. Tapi, Pemkos harus melakukan pengawasan ekstra ketat pada saat merealisasikan anggaran, dan kinerja Kader harus lebih maksimal,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu Camelia menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas Kader Surabaya Hebat, maka Pemkos harus melakukan verifikasi kemampuan kerja para kader.
“Jangan sampai Kader Surabaya hebat dimanfaatkan oleh kepentingan kelompok tertentu. Oleh karenanya, kader Surabaya hebat harus mulai dari nol,” jelasnya.
Mulai dari yang dimkasud ungkap Camelia, Pemkos harus memilih dan memilah para relawan yang direkrut menjadi kader Surabaya Hebat.
“Makanya kita rekrutmen ulang dengan sistem yang lebih profesional dan transparan. Artinya Kader-kadernya dievaluasi kembali, diasesmen kembali, dan rekrutmen ulang,” pungkasnya.