RADJAWARTA : Menyemarakkan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakabpro) ke-273, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo bersinergi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo menggelar Pameran Expo Pembangunan Visit to Kraksaan (ViTok) tahun 2019 di Alun-alun Kota Kraksaan, Jum’at hingga Minggu (26-28/4/2019).
Pembukaan expo pembangunan ViTok ini ditandai dengan pengguntingan untaian bunga di pintu masuk pameran oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE didampingi anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, Kepala OPD dan Camat di lingkungan Pemkab Probolinggo. Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan stand produk UMKM dari 24 kecamatan dan program inovasi dari 12 OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Pameran UMKM ini menampilkan produk unggulan berupa batik yang dikoordinatori oleh Adikarya Perajin Batik Bordir dan Asesoris (APBBA), mamin (makanan dan minuman) yang dikoordinatori Plaza Mamin serta handycraft yang dikoordinatori Kelompok Handycraft.
Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk unggulan Kabupaten Probolinggo yang berupa promosi melalui Expo Pembangunan sehingga masyarakat bisa lebih mencintai produk lokal.
“Expo pembangunan ini dilakukan sebagai upaya peningkatan dan pengembangan UMKM sekaligus meningkatkan daya saing daerah untuk peningkatan ekonomi masyarakat Kabupaten Probolinggo sehingga bisa meningkatkan IPM di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mengatakan bahwa segenap OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo tidak pernah lelah dan tanpa henti melahirkan inovasi yang muaranya bagaimana meringankan tugas dan kewajiban sebagai pelayan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo.
“Karena perkembangan dan kemajuan zaman revolusi industri 4.0, kita terus dituntut untuk mengupdate dan memberikan pendekatan melalui teknologi informasi sehingga rakyat mampu terlayani dengam baik, cepat, efisien dan murah,” katanya.
Menurut Bupati Tantri, beberapa waktu lalu pihaknya mengirimkan perwakilan IKM dan UKM untuk hadir dan belajar bersama untuk memamerkan produknya dan melihat industri fashion melalui International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2019).
“Melalui INACRAFT ini, harapan momentum kedua setelah Indonesia Fashion Week, pengrajin batik ini diharapkan mampu menimba ilmu bagaimana UKM dan IKM menyerap informasi yang dikembangkan oleh UKM dan IKM yang telah berkembang dan sukses di Indonesia,” teragnya. (hms/prob/lggo)