Penulis : Aprilia Puspita
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
Buah tin (Ficus carica ) merupakan salah satu spesies Mediterania tradisional yang termasuk dalam family Moraceae. Menurut sejarah, tanaman Tin merupakan tanaman buah tertua di dunia yang dianggap sebagai symbol kehormatan serta kesuburan.
Buah tin dapat digunakan sebagai obat-obatan herbal karena mengandung senyawa bioaktif seperti fenol, benzaldehida, terpenoid, flavonoid, dan alkaloid yang memiliki sifat antioksidan sebagai penghambat proliferasi sel kanker ( Nurul Sofyan dkk, 2018 ).
Manfaat yang terkandung di dalam tanaman buah tin menjadikan tanaman ini banyak diminati untuk dibudidayakan di kalangan masyarakat Indonesia.
Buah tin sangat baik tumbuh di daerah Mediterania dengan musim dingin yang sejuk dan musim panas kering yang panas. Meskipun di Indonesia beriklim tropis, ternyata tanaman buah tin dapat di budayakan di Indonesia.
Masyarakat di Indonesia membudidayakan tanaman ini disuatu ruang atau media tertentu, misalnya seperti di tanam didalam pot.
Semua bagian dari tanaman tin dapat dimanfaatkan dalam pengobatan herbal dan telah terbukti khasiatnya dalam menangani berbagai masalah kesehatan.
Buahnya dapat digunakan untuk mengatasi peradangan, kelumpuhan, penyakit hati dan limpa, nyeri dada, penyakit kepala, kusta, mimisan, dan untuk merangsang pertumbuhan rambut. Buah tin dikenal juga memiliki aktivitas antikanker seperti kanker lambung, kanker prostat, usus besar, hati dan testis.
Hal ini karena buah tin memiliki kandungan kalori yang rendah dan tidak memiliki kandungan lemak didalam buahnya. Selain buahnya, ternyata daun dari tanaman buah tin dapat juga digunakan sebagai obat herbal. Daun buah tin sangat baik dikonsumsi karena dapat digunakan untuk menurunkan gula pada orang yang menderita diabetes.
Buah tin memiliki berbagai macam jenisnya. Terdapat banyak macam jenis buah tin, seperti adriatic, alma, black mission, brown turkey, caprifigs, celeste, kadota, genca ungu (genoa hitam), san pedro, dan smyrna. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang nacam-macam buah tin.
Buah tin Adriatic atau biasa disebut ara merupakan tanaman asli dari mediterania. Kulit buah ini berwarna hijau pucat, sehingga sering disebut ara putih. Buah jenis ini memiliki daging yang berwarna merah muda saat masih segar. Buah jenis ini memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga dapat dikeringkam dalam bentuk batang dan bentuk pasta.
Buah tin Alma merupakan hasil perkembangan dari varietas Allison dan Cafrig Hamma Jantan. Buah tin jenis ini matang diakhir musim dan sangat manis rasanya. Buah ini biasa dibudidayakan di Texas. Buahnya memiliki warna coklat keemasan dengan ukuran sedang dan bentuknya seperti buah pir.
Pohon jenis ini sensitif terhadap salju dan udara yang sangat dingin. Pohon ini memerlukam beberapa kali pemangkasan agar tidak tumbuh menjadi kurus.
Buah tin Black Mission pertama kali dikenalkan di Amerika pada tahun 1768. Buah tin jenis ini dapat tumbuh dari 10 sampai 30 kaki dan dianggap cukup besar. Jenis ini dapat hidup lebih lama jika ditanam di iklim yang tepat.
Buahnya memiliki kulit yang gelap dan daging buahnya memiliki warna seperti stroberi. Saat sudah matang kulit buahnya akan pecah.
Buah tin Brown Turkey memiliki tinggi sekitar 20 kaki. Memiliki tekstur kulit yang berwarna abu-abu keperakan dengan bintik yang menarik.
Daunnya sedikit berbulu dan berwarna lebih gelap daripada bagian bawahnya. Bunganya tidak terlalu menonjil dan tumbuh di setiap ujung cabang. Buahnya berwarna keunguan dengan dagimh buahnya berwarna merah muda dan memiliki rasa yang sangat manis. Buah jenis ini sangat adaptif sehingga sangat cocok untuk ditanam di Indonesia.
Buah tin Caprifigs adalah jenis pohon yang menghasilkan buah yang tidak dapat dimakan. Pohon ini dimanfaatkan untuk diambil bunga jantan dan digunakan untuk menyerbuki pohon betina. Pohon ini tumbuh liar di Eropa Selatan dan Asia Barat. Memiliki kulit yang tebal dan bentuknya seperti buah pir dan terdapat banyak bunga yang akan berubah menjadi buah-buahan kecil yang tidak dapat dimakan.
Buah tin Caleste adalah buah tin yang menghasilkan buah dengan ukuran sedang. Kulit buah jenis ini memiliki warna coklat muda hingga warna ungu dan daging buahnya berwarna merah muda yang cerah. Daging buahnya sangat manis an dapat langsung dimakan. Rasa manis yang dimiliki buah jenis ini membuatnya mendapatkan julukan “gula tin”
Pohon tin Kadota memiliki kemampuan untuk tumbuh hingga 30 kaki. Buah tin jenis kadota memilki warna kulit hijau kekuningan yang indah dengan buli-bulirnya berwarna ungu. Pohon tin jenis ini sangat bagus terutama terutama untuk diawetkan. Seluruh buahnya tidak berbiji dan ketika dikeringkan maka akan tampak keemasan.
Buah tin genca ungu memiliki kemampuan tumbuh yang sedang. Tinggi dari buah ini bisa mencapai 13 kaki dan tetap memiliki banyak buah dan daun. Buah tin jenis ini memiliki warna kulit ungu gelap, besar dan daging buahnya manis berwarna merah. Buah jenis ini dapat langsung dimakan atau dikeringkan terlebuh dahulu. Buah tin jenis ini dapat dibuat sebagai selai.
Buah tin San Pedro memiliki dua tanaman yang berbeda disetiap musim. Pada musim yang pertama tanaman tumbuh di pohon yang sudah matang yang tidak berdaun sehingga tidak perlu untuk diserbuki. Tanaman ini disebut dengan tanaman Breba.
Tanaman yang kedua di tanam di kayu yang yang baru dan memerlukan penyerbukan yang tepat. Buah tin jenis ini memiliki buah yang sangat besar. Buahnya memiliki warna hijau kehitaman dan termasuk pohon yang sangat produktif. Buahnya dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar.
Buah tin smyrna hanya memilki bunga betina sehingga harus diserbuki oleh bunga dari pohon tin caprifig. Buah jenis ini memiliki buah dengan tekstur yang lunak dan memiliki rasa yang lezat serta kaya akan serat.
Memiliki warna kuning kehijauan, dan ketika dikeringkan warnamya akan berubah menjadi warna keemasanteran dan akan terasa seperti kacang. Apabila cara penyerbukannya tidak tepat maka buahnya akan jatuh sebelum berkembang dengan sempurna.
Cara Budidaya Buah Tin
Hampir semua kultivar yang ditanam adalah hasilnya seleksi lama dan dikelola dengan memotong sebagai cara perbanyakan vegetatif. Ada beberapa metode untuk membudidaya buah tin ini, salah satunya adalah dengan cara mencangkok pohon tin (Nazwirman dkk, 2020) .
Tahap yang dilakukan untuk membudidayakan tanaman buah tin adalah dengan cara mencangok, yaitu:
- pilih pohon tin yang batangnya masih muda dan berkulit hijau, karena lebih cepat tumbuh dan akan lebih banyak menghasilkan buah.
- Persiapkan plastik transparan dan juga cocopeat murni.
- Kemudian, balutlah batang pohon yang ingin dicangkok dengan cocopeat yang sudah dibungkus dengan plastik transparan (panjang cangkokan cukup 10 sampai 15 cm).
- Ikat media cangkok pada bagian pangkal dan ujungnya dengan menggunakan tali.
- Siram media cangkok setiap hari (penyiraman dilakukan melalui celahcelah yang sudah disiapkan sebelumnya)
- Saat sudah 30 sampai 45 hari cangkok dimulai memiliki banyak peranakan, artinya cangkok sudah siap di potong dan dipindahkan ke media normal.
Selain dengan cara mencangkok derdapat juga cara stek batang, yaitu : - Potong batang (cabang pohon)yang sudah berumur. Ciri-cirinya adalah pohon yang sudah mempunyai kulit berwarna coklat atau ungu dengan ukuran batang 10 sampai 15 cm.
- Batang yang di stek dipotong miring.
- Setelah stek siap, kemudian semai di tempat persemaian yang sudah diberikan pasir atau cocopeat murni di dalamnya.
- Bekas potongan bagian atas pada pohon tin yang dijadikan bahan stek harus dilapisi lilin. Tujuannya untuk mencegah kebusukan terjadi.
- Siram hasil stek tadi setiap hari untuk menjaga tanah tetap lembab
- setelah 45 hari, pohon tin hasil stek sudah memiliki banyak batang. Artinya pohon tin tersebut sudah siap untuk dipindahkan ke lahan baru atau ke pot.
Bibit tanaman buah tin baik hasil cangkokan ataupun hasil stek lebih baik ditanam di dalam pot. Untuk menanam di dalam pot membutuhkan campuran tanah, cocopeat, kotoran kambing dan sekam mentah dengan perbandingan 1:1. Pohon tin ini pun mempunyai cara merawat yang khusus, karena tanaman ini berasal dari negara dengan cuaca panas.
Daftar Pustaka :
Nazwirman dkk, PENYULUHAN DAN PEMBINAAN MANFAAT DAN BUDIDAYA TANAMAN SURGAWI, Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas, Vol. 6 No. 1, 2020, hal. 60-61.
Nurul Sofyan dkk, OPTIMALISASI ZPT (ZAT PENGATUR TUMBUH) ALAMI EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium cepa fa. ascalonicum) SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN AKAR STEK TANAMAN BUAH TIN (Ficus carica), Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika, Vol. 3 No. 2, 2018, hal. 46.