RADJAWARTA : Untuk mengenang bahwa bencana pernah terjadi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun Monumen di Bibir Pantai Talise.
Dalam keterangannya, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan bencana alam adalah siklus alam yang akan selalu berulang. Bangunan yang dibangun harus tahan gempa. Masyarakat Palu harus terus mempersiapkan diri, dan meningkatkan pencegahan dan kesiapsiagaan.
“Bangun monumen di bibir Pantai Talise untuk mengenang bencana yang telah terjadi dan jumlah korban yang meninggal. Sehingga masyarakat dapat terus waspada agar siap untuk selamat,” ucap Doni saat melakukan kunjungan kerja lapangan ke Kampung Nelayan, Desa Talise, Palu (19/4).
Dalam kesempatan tersebut, Doni Monardo juga menyempatkan diri berkunjung ke lokasi hunian tetap untuk relokasi penduduk yang terdampak tsunami. Doni didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola serta walikota dan bupati ke lokasi akan dibangunnya huntap.
Huntap yang dibangun ada 2 (dua) cara yakni di lokasi yang baru (relokasi) atau masyarat yang tinggal di daerah yang sama asalkan tidak di daerah patahan, daerah pesisir pantai dan daerah likuifaksi. Sebanyak 4.502 rumah akan dibangun huntap relokasi di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Palu. Dua huntap lainnya akan dibangun juga di Kelurahan Duyu, Kecamatan Palu Barat, dan Kelurahan Pombewe, Kabupaten Sigi.
Menurut Gubernur Sulawesi pada 23 April 2019, masa transisi darurat di Palu akan selesai dan akan masuk dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi serta perbaikan infrastruktur.
Masyarakat sudah tau turun temurun mengenai potensi bencana di Palu. Masyarakat bersama pemerintah harus mau membangun bangunan tahan gempa. (hms/bnpb)