RAJAWARTA : Setelah diketahui bahwa dampak negatif dari impor harga barang dalam negeri menjadi turun di waktu panen, maka Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak lagi mengimpor garam.
Saran Luhut tersebut disampaikannya usai mendampingi Presiden saat mengahadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Metereolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Istana.
“Karena dengan kita dapat 5.270 hektar ya yang di Kupang, itu produksi garam industri kita sudah sampai kepada tambah 800-an ribu ton pada 2021. Jadi sebenarnya kita ndak usah lagi impor-impor,” katanya, kemarin lusa.
Dia menegaskan, karena tambahan produksi garam itu diprediksi terjadi tahun 2021, Luhut menyarankan agar mulai sekarang secara bertahap impor garam dikurangi.
“Sekarang ini saya sarankan Presiden tadi eloknya enggak udah ada impor-impor lagi lah itu bikin jadi kacau itu,” ujar Luhut.
Bagaimana dengan kebutuhan industri makanan dan minuman terhadap garam? Luhut yakin bahwa industri yang membutuhkan garam sudah memiliki stok garam dalam jumlah yang cukup.
“Ya kalau sudah ada ngapain impor-impor. Sekarang yang bikin current deficit kita itu kan anu, terlalu banyak impor, kita enggak produksi,” pungkas Luhut. (sbr/set/kab)