RAJAWARTA : Badan Eksekutif Mahasiswa Unair atau BEM UNAIR mengirim surat dan mawar layu kepada Polri. Aksi yang dilakukan pada Rabu, 3 Juli 2024 tersebut dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap kinerja Polri.
“Surat beserta mawar layu ini, kami kirim kepada Polri sebagai bentuk kritik kami terhadap kinerja Polri selama ini. Selain itu, aksi ini juga merupakan cara kami memperingati Hari Bhayangkara,” ujar Aulia Thaaria Akbar selaku Presiden BEM UNAIR.
Tidak hanya berisi surat kosong, BEM UNAIR turut mengirimkan kajian yang berisi mengenai rentetan catatan buruk kinerja Polri. Selain berisi rentetan kinerja buruk kinerja Polri, dalam kajian yang dikirim ke Polri tersebut, juga berisi rekomendasi kebijakan.
“Hal yang kami kirim ke Polri ini bukan surat biasa yang berisi kertas kosong. Melainkan berisi mengenai rentetan kinerja buruk Polri selama masa kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit. Kami juga menyertakan rekomendasi kebijakan, karena kan katanya kritik disertai solusi, jadi ini bentuk rasa sayang kami terhadap Polri,” ujar Thayyib Erdogan selaku Menteri Sosial Politik BEM UNAIR.
Selain mengirimkan catatan kinerja buruk Polri selama masa kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, BEM UNAIR juga turut mengirimkan mawar plastik dan mawar layu dalam paket tersebut. Mawar plastik disimbolkan sebagai oknum yang menyimpang dan mawar layu melambangkan kinerja Polri yang mengalami penurunan.
“Tidak hanya surat dan kajian ya, dalam paket ini kami juga turut mengirimkan mawar plastik dan mawar layu. Kalau mawar plastik disini berarti Polri yang citranya berupaya dibangun dengan baik, tetapi nyatanya masih banyak oknum yang menyimpang. Sementara itu, mawar layu disini simbol dari kinerja Polri yang semakin buruk,” ujar Aulia Thaariq Akbar selaku Presiden BEM UNAIR.