UMUM  

BEM FISIP Unair Rilis Dokumenter Nestapa PKL Srikana

RAJAWARTA : Sebagai tindak lanjut dari pembangunan PKL Srikana yang belum usai karena tidak sesuai dengan waktu yang sudah dijanjikan, proyek kolaborasi dari Kementerian Politik dan Kajian Strategis BEM FISIP UNAIR, Kementerian Sosial dan Lingkungan BEM FISIP UNAIR, Kementerian Sosial dan Politik BEM Vokasi UNAIR telah merilis video SRIKANA : NESTAPA DI BALIK PROYEK NGADAT| VOL 2.0 di channel youtube FISIP TV pada (30/7) kemarin.

Adapun isi dari video tersebut mewawancarai para pedagang tentang situasi dan kondisi yang sedang mereka alami disaat pembangunan belum selesai seperti keluhan yang tidak bisa berjualan secara optimal dan pendapatan menurun. Adapun diakhir wawancara ditutup dengan harapan kedepannya dari setiap pedagang.

Video dibuka dengan ucapan pemantik serta mewawancarai salah satu pedagang di jalan srikana yang bernama Muhammad Ali, pemilik warung warung kopi selir srikana. Beliau menceritakan dampak dari pembangunan yang tak kunjung usai membuat pendapatannya menurun dan membuatnya memilih alternatif berjualan dengan menggunakan pick up yang tidak efisien dibanding membuka warung pada biasanya.

Selaras dengan Muhammad Ali, Vensa, anak smp kelas 9 yang kesehariannya membantu berjualan di warung aldo metallica milik orang tuanya juga merasakan dampak yang serupa. dengan berjualan menggunakan bentor, pembeli semakin sepi serta uang jajan semakin menurun.

begitu pula dengan pendapat dari pak guntur, yang setelah digusur memilih berjualan di tempat mertuanya menceritakan pembeli semakin sedikit hingga pendapatan jauh dari sebelumnya. setelah berbicara panjang lebar tentang pandangannya, wawancara ditutup dengan beliau mengatakan “ kalau memang untuk rakyat ya jangan menyengsarakan rakyat. itu saja.”

Di akhir video, pemilik warung yang berlokasi tepat di depannya pintu parkir Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, bapak Abdul dan ibu Mumainah, menyampaikan pandangannya. Beliau menyatakan sejatinya proses pembangunan kuranglah cepat yang dimana perjanjiannya dua bulan tetapi kenyataannya belum selesai. Adapun dari pihak camat juga tidak ada komunikasi mengenai perihal tersebut. untuk mencari penghasilan lain, beliau pulang ke desa dan bertani.

Video ditutup dengan perkataan yang memantik terutama mengenai situasi dan kondisi dari para pedagang kaki lima di jalan srikana hingga sekarang yang belum menemukan kepastian.