RAJAWARTA ; Publikasi Pemerintah Kota Surabaya (Pemkos) dalam memutus mata rantai covid-19 terlihat sangat efektif. Dari publikasi itu warga Surabaya sudah banyak tahu apa itu virus corona dan bagaimana cara menghadapinya, termasuk bantuan yang sudah disalurkan.
Belakangan ini warga Surabaya mulai mempertanyakan bantuan Pemkos yang juga gencar dipublikasikan. Karena bingung mencari kepastian informasi terkait dengan bantuan, misalnya masker dan sembako. Ujungnya para Pak RT di Surabaya menjadi sasaran pertanyaan warga.
Hal tersebut disampaikan Choirul Ketua RT 07 Kelurahan Sidodadi (23/4/20). Menurutnya, warga yang jumlahnya 70 KK kerap kali menanyakan bantuan dari Pemkos.
“Bantuan itu memang ada dari kelurahan tapi kita tidak pernah tersentuh. Artinya, seperti Masker yang dikatakan walikota katanya ada di warga itu ternyata tidak ada. Sampai hari ini di RT saya tidak pernah menerima bantuan masker dan sembako. Warga ini tanya semua, kita sendiri sebagai RT kebingunan mau menjawab apa,” tukas, Choirul kepada rajawarta.
Di sebelah Selatan Kota Surabaya rajawarta bertemu dengan Ketua RT 01/RW 02 Kelurahan Menanggal. “Alhamdulillah, 178 KK warga saya hingga hari sehat semua,” ujar A’an Ainur Rofik ketika ditanya kondisi warganya di musim korona (24/4/20).
Disinggung bantuan dari Pemkos. A’an menegaskan, hingga hari ini belum pernah menerima bantuan dari Pemkos. “Sampai hari ini belum ada bantuan dari Pemkos secara resmi. Ada bantuan dari swasta yang disampaikan melalui Kelurahan dan disalurkan lewat RW kemudian ke RT,” ujarnya.
Apa yang harus dilakukan Pemkos dalam penghadapi Pandemi korona dan menjelang penerapan PSB2 di Kota Surabaya? Sambil menghela nafas, A’an lalu mengatakan, sebaiknya Pemkos melakukan langkah kongkrit dalam menghadapi Pandemi Korona.
“Misalnya memberi bantuan makanan secara langsung kepada warga, atau bantuan sembako,” pungkasnya.
Video di bawah ini jangan dilewatkan, karena dalam video tersebut, pernyataan kedua RT itu tersaji secara rapi dan jelas ;