Antisipasi Polusi Udara Kota Sorbejeh, Baktiono Minta ASN, TNI-Polri Naik Kendaraan Umum

RAJAWARTA : Ketika DKI Jakarta menjadi sorotan karena polusi udaranya sudah mengkhawatirkan. Baktiono politisi PDI-Perjuangan Kota Sorbejeh mengusulkan ide ke Pemerintah Kota Surabaya (Pemkos) untuk segera melakukan antisipasi agar udara di Kota Sorbejeh tetap aman.

Ketua Komisi C DPRD Kota Sorbejeh tidak hanya meminta Pemkos untuk melakukan antisipasi. Namun, politisi 5 periode itu juga menyampaikan idenya.

Adapun ide yang disampaikan Baktiono adalah, untuk mengantisipasi polusi udara yang ditimbulkan kendaraan bermotor, Pemkos harus memaksimalkan penggunaan transportasi massal.

“Kalau kita menggunakan transpormasi massal, maka pelajar, Mahasiswa, ASN, dan TNI-Polri agar bisa naik kendaraan umum,” jelasnya.

Artinya jelas Baktiono, Pemkos harus meminta ASN, TNI-Polri menggunakan kendaraan pribadi ketika mau berangkat maupun pulang kerja. “Artinya mereka (ASN, TNI-Polri) masuk Kota Surabaya tidak boleh membawa kendaraan pribadi,” ujarnya.

Ketika ASN dan TNI-Polri tidak membawa kendaraan pribadi, maka tidak hanya bisa mengurangi polusi udara, tapi juga bisa mengurangi volume kendaraan. “Manfaat lainnya, bisa mengurangi beban jalan dan kepadatan parkir jalan umum,” tukasnya.

Ide ini bisa berjalan maksimal ketika para pejabat di Pemkos mau meneladaninya. “Mereka harus naik kendaraan umum. Termasuk Kepada OPD, Kabid, hingga Kasie. Kecuali pejabat eksekutif (Walikota dan Wakilnya),” ulasnya.

Sebab tutur Baktiono, pada hakekatnya Mobil dinas itu digunakan untuk kepentingan Dinas. “Mobil dinas (pejabat) mirip dengan mobil Dinas kebakaran dan ambulan. Dia (mobil dinas) harus tetap berada di kantor. Kalau diperlukan (jam kerja) baru dipakai untuk keperluan atau kepentingan Dinas,” tambahnya.

Diakhirnya pernyataannya, Baktiono mengakui, hingga saat ini Kondisi udara di Kota Sorbejeh masih cukup baik. Karena sudah sejak lama Kota yang dipimpin politisi PDIP (beberapa periode sudah melakukan antisipasi dengan memasang pengukur polusi udara.

“Di Surabaya sudah ada pengukur udara. Dimana sebelum taman kota dibangun udara di Surabaya tidak baik. Setalah taman kota dan masifnya menanaman pohon, saat ini udara Surabaya menjadi sedang dan baik,” pungkasnya.