UMUM  

Ada Live Music-nya, Yuk Kulineran di Senja Surya 2.0 di Pasar Wonokromo

Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya kembali menggelar Senja Surya. Kali ini, acara yang merupakan singkatan dari ‘Seneng Njajan nang Pasar Surya’ itu dilaksanakan di Pasar Wonokromo.

Senja Surya bakal digelar sebulan, start mulai 20 November 2023 lalu hingga 20 Desember 2023 mendatang. Selama periode tersebut, di pintu utama Pasar Wonokromo disulap menjadi wisata kuliner malam hari. 

“Karena ini merupakan Senja Surya yang kedua setelah di Pasar Kembang, maka yang di Pasar Wonokromo ini disebut Senja Surya 2.0,” ungkap Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo, Rabu (22/11/2023).

Ia mengatakan Senja Surya 2.0 buka setiap hari Senin, Selasa dan Rabu, sampai 20 Desember 2023 mendatang. Jam buka wisata kuliner ini pukul 18.00-21.30 WIB dengan konsep outdoor. “Kita konsep di area pintu utama Pasar Wonokromo ini sebagai tempat kulineran yang nyaman. Bisa makan, njajan atau ngopi-ngopi di sini,” terangnya. 

Agus Priyo menjelaskan konsep yang diusung pada Senja Surya 2.0 ini adalah untuk membangkitkan perekonomian di sektor UMKM. Yakni PD Pasar Surya memberikan wadah bagi UMKM untuk mengenalkan produk kulinernya. “Dan ini juga akan mobile. Setelah di Pasar Wonokromo ini juga akan kami rancang Senja Surya berikutnya di pasar yang lain,” jabar dia. 

Sementara itu, Direktur Pembinaan Pedagang PD Pasar Surya Gianto Sulistyono mengatakan di Senja Surya 2.0, selain disuguhi aneka kuliner, pengunjung dihibur live music setiap hari. Nantinya juga akan ada event untuk semakin memeriahkan dan menarik pengunjung agar datang di Senja Surya 2.0. 

Salah satunya lomba mencukur rambut dan beauty class. Juga akan ada lomba menyanyi dan penampilan stand up comedy. “Akan ada banyak kejutan. Salah satunya juga akan ada penampilan DJ,” kata Gianto. 

Ia juga mengatakan pihaknya berupaya memberikan kepuasan kepada pengunjung. Maka salah satu yang diubah dari pintu utama Pasar Wonokromo adalah menyulapnya seperti kafe. Dengan tambahan puluhan lampu yang dipasang, area tersebut diubah menjadi tempat kuliner dan tempat cangkrukan yang nyaman. “Tempatnya di pasar tapi serasa di kafe,” pungkasnya. (*)