RAJAWARTA : Pertiwi Ayu Khrisna Ketua Komisi A DPRD Yos Sudarso ‘semprot’ Heri Kuncoro Pengusaha Hiburan Malam. Pemantiknya, karena pernyataan Heri Kuncoro dalam rapat dengar Pendapat di Komisi A dinilai melebar kemana-mana.
Peristiwa tidak terduga itu, bermula dari tatkala Heri Kuncoro instrupsi di tengah rapat sedang belangsung. Instrupsi Heri Kuncoro tersebut, dipersilahkan oleh Pertiwi Ayu Khrisna sebagai ketua pimpinan rapat. “Silahkan,” cetus wanita politisi partai golkar menyikapi instrupsi Heri Kuncoro (30/8/2021).
Waktu yang diberikan pimpinan rapat langsung dimanfaatkan Heri Kuncoro. Dalam kesempatan itu, Heri Kuncoro menyampaikan pendapatnya yang diduga tidak fokus pada persoalan yang dibahas.
Sebab, dalam forum tersebut, Heri Kuncoro berkeluh kesah terkait banyaknya pegawainya yang tidak bisa bekerja karena dampak PPKM yang diberlakukan Pemerintah.
Belum tuntas Heri Kuncoro menyampaikan pendapatnya, Ayu panggilan Pertiwi Ayu Khrisna langsung memotong penyataan Heri Kuncoro. Dan, memintanya fokus pada persoalan yang sedang dibahas di Komisi A.
“Tunggu…tunggu Pak. Sampean jangan melebar kemana-mana. Yang kita bahas saat ini masalah ijin usaha milik bapak. Kalau masalah urusan tenaga kerja bukan urusan Komisi A. Seharusnya bapak cukup minta maaf,” tegas Ayu bernada tinggi.
Di bagian lain, ketika dimintai keterangan Heri Kuncoro mengaku prihatian atas ribuan karyawan RHU yang tidak bisa bekerja di masa Pandemi. “Tadi sudah saya sampaikan di Komisi A, tadi saya dipotong dengan keras oleh bu ketua,” tukasnya.
Seperti diketahui Sebelumnya, Rapat dengar pendapat di komisi A DPRD Yos Sudarso mengacu pada dugaan pemukulan di depan cafe Zona di kawasan Jalan Kapasari Surabaya.
Kala itu, Korban berkisah bahwa sebelum peristiwa pemukulan, oknum Satpol PP menggelar ‘pesta’ miras di sebuah cafe. Ironisnya, ‘pesta’ miras itu dihadiri Pieter Ftans Rumasep salah satu pimpinan di Satpol PP.
Akibat dari ‘pesta’ miras tersebut, oknum Satpol PP berinisial W yang diduga mabuk tanpa alasan yang jelas memukul sekuriti berinisial M. “Saya hanya memngingatkan, tiba-tiba Pak W marah dan memukul saya. Ya saya lawan,” kisah M kepada rajawarta kemarin.
M menambahkan, saat terjadi peristiwa pemukulan Pieter lebih dulu meninggalkan lokasi. “Waktu pemukulan Pak Pieter tidak ada. Karena Pak Pieter pulang duluan,” pungkas M.