RAJAWARTA : Dua hari Almarhum Hamka Mudjiadi politisi PAN, meninggalkan kita, karena terpapar covid-19. Dalam hidupnya, Alm memiliki Napak Tilas cukup berkesan, baik di mata lawan politiiknya, maupun di mata kolega separtai, yakni Partai Amanah Nasional (PAN).
Napak tilas Alm Hamka dikisahkan, Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Yos Sudarso Kota Surabaya, Mahfudz Sekretaris Komisi B, dan Ghofar Ismail anggota Komisi A (2/8/2021).
Dalam kisahnya, pria yang akrab disapa Cak Awi mengungkapkan, politisi PAN itu merupakan sosok politisi yang sangat tegas terhadap isu-isu yang berlatar belakang persoalan masyarakat.
“Almarhum adalah sosok yang ramah. Rekan kerja yang kritis dan konstruktif. Amat bersemengat jika sudah menyangkut isu-isu persoalan rakyat yang ditemui langsung di lapangan,” jelas politisi PDI Perjuangan kota Surabaya.
Menurut Awi, selama menjadi Wakil Rakyat di DPRD Yos Sudarso, Alm Hamka pernah mempersembahkan ‘kado manis’ untuk warga Surabaya, salah satunya adalah, Alm Hamka sukses melahirkan Perda Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kota Surabaya.
“Almarhum juga menjadi Ketua Pansus PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), yang sudah disahkan di rapat paripurna. Dari hasil evaluasi Pemprov Jawa Timur, kami tadi dalam Rapat Badan Musyawarah meminta Panitia Khusus DPRD Kota Surabaya menyelaraskan,” ujarnya pria yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Kala itu lanjut Cak Awi, untuk menuntaskan Raperda PBB bukanlah hal mudah. Dibutuhkan kerja keras dan kegigihan dari masing-masing yang terlibat dalam pembahasan Raperda. Setelah melalui kerja panjang dan penuh kesabaran serta penuh dedikasi, Panitia Khusus bisa menyelesaikan Raperda PBB,
“Itu Raperda inisiatif DPRD yang melalui proses pembahasan cukup panjang. Karena Pak Hamka dan teman-teman Panitia Khusus sangat gigih berkaitan mengupayakan semaksimal mungkin kepentingan masyarakat bisa diakomodir,” ulasnya.
“Terima kasih Pak Hamka. Kami mengenangmu sebagai sosok politisi yang memiliki jiwa kerakyatan kuat. Selamat jalan Pak Hamka. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menganugerahkan tempat yang mulia di sisi-Nya. Menerima seluruh amal, ibadah, kebaikan almarhum. Dan, semua dosa dan kesalahan beliau diampuni. Doa kami mengiringi. Amin,” ungkap Cak Awi bernada penuh keprihatinan.
Melengkapi kisah Adi Sutarwijono, Machfudz Sekretaris Komisi B DPRD Yos Sudarso turut berkisah tentang Napak Tilas Alm Hamka Mudjiadi.
Menurut Machfud, hal yang paling diingatnya dan membuatnya terkesan terhadap koleganya adalah, Alm Hamka merupakan sosok politisi yang sangat sabar dalam melihat persoalan. “Beliau politisi yang sangat sabar. Saya tidak pernah melihat Alm mengumbar emosi,” cetusnya.
Senada dengan Machfudz. Ghofar Ismail anggota Komisi A, juga melihat Alm Hamka merupakan politisi yang sabar. Bahkan, tegas jika sudah membahas persoalan kerakyatan. “Selain sabar, Pak Hamka sangat tegas,” ujarnya.