RAJAWARTA : Layanan 24 jam di Puskesmas yang digagas Walikota Surabaya Eri Cahyadi mendapt perhatian khusus dari Maffudz sekretaris Komisi B DPRD Yos Sudarso Kota Surabaya.
Bahkan, politisi PKB itu meminta Pemerintah Kota Surabaya (Pemkos) mempertimbangkan dari segala sisi. Misalnya, gaji dan insentif para Nakes. “Saya harap urusan insentif terhadap para Nakes tidak menjadi persoalan di kemudian hari,” ulasnya (15/7/2021).
Sebab ungkap Mahfudz, dari hasil pantauannya di Puskesmas Pucang Sewu dan Puskesmas Ngagel Rejo ditemukan beberapa informasi yang harus menjadi perhatian khusus Pemkos.
Dia menjelaskan, informasi yang menjadi perhatian Pemkos adalah persoalan insentif Nakes di Puskesmas ternyata pembayaran insentifnya sering tertunda. “Saya dengar insentif Nakes Puskesmas sering tertunda,” ujarnya kepada rajawarta.
Masih menurut Mahfudz, insentif para Nakes di Puskesmas untuk tahun ini (2021) terkonfirmasi belum ada yang terbayar. “Kalau seperti ini (insentif tertunda), kan kasihan. Mereka (Nakes) bekerja bertaruh nyawa, di sisi lain insentif untuk tahun ini belum cair sama sekali,” ujarnya.
Tertundanya insentif para Nakes di Puskesmas tida hanya terjadi di tahun 2021, tapi di tahun sebelumnya juga tertunda. “Saya dengar insentif tahun 2020 baru terbayar bulan ini (Juli 2021),” ujarnya.
Oleh karena itu, Mahfudz berharap, Pemkos harus memperhatikan kabar tertundanya insentif para Nakes. “Tolonglah perhatian insentif Nakes. Jangan ditunda-tunda. Kasihan mereka bekerja bertaruh nyawa,” pungkasnya.
Sementara Hendro Gunawan Sekretaris Kota Surabaya saat dikonfirmasi rajawarta mengaku belum mengetahui secara pasti terkait dengan insentif para Nakes di Puskesmas yang belum cair.
Tapi Hedro memastikan bahwa untuk anggaran insentif untuk Nakes sudah dianggarkan. “Aku durung (belum) cek mas, tapi alokasi anggaran sudah ada semua. Pencairan ada di Dinkes dan BPKPD,” jelasnya.
Untuk memastikan pencairan dana insentif, Hendro menyarankan media ini untuk menfkonfirmasi Dinkes dan BPKPD. “Tolong panjenengan takon nang (tanya ke) Dinkes dan BPKPD,” pungkasnya.
Dikonfirmasi media ini Kadinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita via WhatsApp menegaskan, dana insentif untuk Nakes sudah cair. “Sudah cair,” cetusnya tanpa menjelaskan lebih lanjut. (As)