RAJAWARTA : Meski, penyebaran covid-19 di Jawa Timur mengalami lonjakan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan wilayah yang dipimpinnya tidak akan menerapkan Lockdown.
Pernyataan tegas itu disampaikan Khofifah kepada wartawan di Gedung Grahadi Surabaya. “Enggak ada, (pilihan lockdown),” ujarnya (22/6/2021).
Dia menjelaskan, di Jawa Timur lockdown diberlakukan hanya untuk skala mikro, misalnya di Pasuruan dan Malang. Lockdown di dua daerah itu telah diterapkan di sejumlah perkampungan.
“Sekarang itu mikro lockdown, ada di Pasuruan. Lalu mikro lockdown di Malang juga ada. Jadi satu gang dilockdown, beberapa rumah,” ucapnya.
Menurutnya, sejak adanya lonjakan covid, Jawa Timur fokus pada pengetatan PPKM mikro di sejumlah daerah yang mengalami kenaikan kasus Covid-19.
“PPKM pengetatan itu berarti di titik yang terkonfirmasi zona covid oranye dan merah,” ujarnya.
Dia menyebutkan, pengetatan yang telah dijalankan di Jatim diantaranya, Kota Pasuruan, Kota Malang, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Ngawi, Kabupaten dan Kota Madiun.
“Kalau ada pengetatan, ada jam malam, nah penegakannya di kabupaten/kota. Kami juga selalu koordinasi terus dengan 38 kabupaten/kota,” kata dia.
Sekedar untuk diketahui, mengintip data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, per 21 Juni tercatat jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Jatim mencapai 164.267 kasus. Sebanyak 4.808 merupakan kasus aktif, 147.272 sembuh, 12.187 meninggal dunia.
Kabupaten Bangkalan, Madura, saat ini menjadi daerah dengan kasus aktif tertinggi di Jatim. Kabupaten ini memiliki 941 kasus aktif. Sebanyak 19 pasien di antaranya diketahui terinfeksi varian B16172 Delta.
Sumber : ******