RAJAWARTA : Kurang lebih sewindu, Kabupaten Bangkalan Madura mendadak viral, baik medsos ataupun di media massa. Topiknya adalah, lonjakan warga Bangkalan yang terpapar covid-19 meningkat tajam.
Akibat dari itu, Eri Cahyadi Walikota Surabaya melakukan tindakan cepat dengan melakukan penyekatan, serta melakukan swab kepada warga yang masuk ke Surabaya di Kawasan Jembatan Suramadu.
Kasus lonjakan covid di Bangkalan tidak hanya menarik perhatian Pemerintah Daerah, para pejabat skala Nasional juga ikut turun tangan untuk terlibat dalam pencegahan penyebaran covid di Kabupaten Bangkalan.
Lalu apa yang dilakukan Pemerintah Propinsi Jawa Timur (Pemprojat)? Menilik keterangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, banyak dilakukan Pemprojat untuk menekan angka penyebaran covid. Diantaranya melakukan koordinasi, baik dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, dan jajaran samping.
Terbaru, berkat koordinasi yang baik, upaya antisipasi penyebaran virus import asal China, berjalan sesuai agenda. Salah satu buah dari kerja keras semua pihak, di Kabupaten Bangkalan Madura telah tersedia ruang isosalasi khusus bagi warga yang terpapar covid.
“Untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Bangkalan Madura, maka tempat isolasi sekaligus karantina terpusat disiapkan di area BPWS Bangkalan,” ujar Khofifah.
Hal lain yang dilakukan Pemprojat adalah, terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar kesus penyebaran covid di Bangkalan bisa ditekan. Caranya tutur Khofifah, terus melakukan swab kepada warga, dan vaksinasi.
“Pemprov Jatim bersama Forkopimda Jatim, Pemkab Bangkalan dan Pemko Surabaya juga terus melakukan Swab Antigen dan PCR dan vaksinasi kepada warga,” ulasnya.
Khofifah menaruh Asa kepada semua warga agar ikut berpartisipasi dalam mencegah penyebaran covid. “Mohon kerjasama seluruh pihak agar ikhtiar ini bisa berjalan lancar dan berhasil. Semoga sehat semua,” pungkasnya. (***)
Foto : Persiapan ruang isolasi terpusat di area BPWS Bangkalan. Senen (14/6).