RAJAWARTA : Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada seluruh masyarakat agar bisa memahami kondisi pandemi saat ini. Meski di berbagai kota atau Negara lain kondisinya saat ini tidak mengenakan, namun dia berharap kepada masyarakat agar tetap berpikiran dingin dan tidak mendahulukan emosi.
Wali Kota Risma mengatakan, bahwa terkadang orang yang terkena Covid-19 itu tidak terlihat sakit, bahkan dia normal seperti orang sehat. Namun, sebetulnya orang tersebut pembawa virus atau carrier. Makanya, dia berharap masyarakat tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan.
“Yang sakit di era pandemi Covid-19 ini kadang tidak seperti orang sakit. Tapi dia pembawa virus atau carrier. Karenanya, mari kita ikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh para ahli kesehatan,” kata dia di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam, Minggu (16/08/2020).
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini sangat memahami ketika ada warga yang tidak bisa menerima dengan ikhlas keluarganya meninggal karena Covid-19 dan dimakamkan ke tempat yang telah ditetapkan pemerintah. Namun, ia berharap, keluarga yang ditinggalkan itu tetap berpikiran dingin dan tidak mendahulukan emosi.
“Dalam suatu keluarga itu ada ada anak, ada istri, ada suami, saudara atau bahkan orang tua yang kemungkinan bisa tertular jika tidak hati-hati penanganannya. Karena itu saya ingin menyampaikan bahwa saya tidak ingin ada keributan lagi terutama soal jenazah,” pesan dia.
Maka dari itu, wali kota berkerudung ini berpesan kepada seluruh masyarakat agar mengikhlaskan saudara atau keluarga yang meninggal karena Covid-19 untuk dimakamkan sesuai protokol kesehatan. Sebab, lokasi pemakaman khusus yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu bertujuan tak lain, agar keluarga yang ditinggalkan tidak sampai ikut terpapar.
“Warga Surabaya yang saya cintai, mari kita ikhlaskan saudara kita, keluarga kita, yang telah meninggalkan kita semuanya dengan cara memakamkan sesuai protokol kesehatan,” tutur Wali Kota Risma.
Wali Kota Risma mengaku, ketika Pemkot Surabaya menyiapkan lokasi pemakaman di Keputih Sukolilo dan Babat Jerawat khusus pasien Covid-19, sebetulnya dia tidak ikhlas. Bahkan, ia mengakui, sebetulnya tidak ingin ada warga yang menggunakan tempat pemakaman itu.
“Karena saya tidak ingin satupun yang terkena Covid-19. Namun apa daya, karena Tuhan telah menakdirkan dan kita harus bisa menerima ini, maka saya mohon ayo kita ikhlaskan saudara kita,” terangnya.
Menurut dia, Pemkot Surabaya menyiapkan lahan khusus Covid-19 itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Tujuannya tak lain, supaya tidak ada lagi warga Surabaya atau keluarga yang ditinggalkan ikut terpapar virus tersebut. “Karena itu mari kita ikhlaskan saudara kita untuk dimakamkan ke tempat yang telah disediakan oleh Pemkot Surabaya demi menjaga kita semuanya untuk tetap sehat,” imbuhnya.
Namun demikian, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Sebab, satu-satunya cara agar terhindar dari virus saat ini hanya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Yakni, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan menggunakan masker.
“Kita harus tetap sehat, supaya kita bisa melanjutkan dan berhubungan dengan keluarga kita. Kita tidak boleh hanya menggunakan emosi, tapi kita harus juga mengikuti apa-apa yang disampaikan para ahli kesehatan. Tetap sehat dan jaga kesehatan kita semuanya dengan mengikuti protokol kesehatan,” pungkasnya. (*)