RADJAWARTA : Baliho Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawwnsa dan pejabat Lainnya yang terpasang di depan Kantor Dinas Pertanian Jawa Timur dikeluhkan pejalan kali yang melintas di jalan tersebut.
M Hasan warga Gunungsari Surabaya mengaku terganggu saat melintas di depan Kantor Dinas Pertanian Jawa Timur. Pemantiknya baliho berukuran kurang lebih 5×10m tersebut menutupi jalan pejalan kaki.
“Baliho itu sudah jelas pasti mengganggu pejalan kaki kalau melintas di situ (depan dinas pertanian. Pejalan kaki harus turun ke bibir jalan karena terhalang benner itu,” ujarnya.
Hasan meminta pejabat Gubernur untuk tidak semena-mena. Jangan karena penguasa terus dengan mudah menabrak aturan. “Coba kalau rakyat kecil yang masang baliho di tempat itu pasti langsung ditertibkan. Tapi karena balihonya pejabat dibiarkan saja. Itu namanya sombong,” celoteh Hasan (11/4/2019).
Baliho yang berada di Jalan Frontage Ahmad Yani Siwalankerto 153a, Surabaya itu juga dikeluhkan Budi pengawai Bulog Divre Jawa Timur.
“Karena ada baliho kalau lewat di situ saya turun dari trotoar ke jalan. Tolonglah jangan mentang-mentang pejabat terus seenaknya menyalahgunakan damija (daerah milik jalan). Cari tempat lain khan bisa yang tidak mengganggu pejalan kaki,” ucap Budi yang biasa makan siang di samping kanan Dinas pertanian Jatim.
Kedepannya baik Hasan maupun Budi punya harapan sama, yakni para pejabat memberi teladan yang baik kepada masyarakat. “Bagaimana kami akan patuh pada peraturan yang dilahirkan pejabat kalau dirinya sendiri suka melanggar aturan yang mereka buat sendiri,” tukas Hasan.