RADJAWARTA : Bupati Jember, dr Hj Faida MMR dalam acara Jember bersholawat di Pendopo Wahyawibawagraha (9/4) mempersilahkan semua warga Jember untuk bersholawat.
“Saya memberi kesempatan semuanya yang ingin bersholawat bersama, karena ini spiritnya menjadikan Jember Bumi sholawat.” Ucapnya.
Acara Jember bersholawat ini dihadiri ribuan muslimat dari Kecamatan Sumberjambe dan Silo. Mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia tampak senang bersholawat di pendopo.
“Memang ini keinginan masyarakat untuk datang ke pendopo, sholawatan bersama bupati,” imbuh istri drg. Abdul Rochim ini.
Bupati menegaskan terbuka kepada siapa saja yang ingin bersholawat bersama di pendopo.
“Pendopo rumah rakyat, yang terbuka untuk siapa saja yang ingin mengunjungi pendopo,” ungkapnya. Terlebih bagi mereka yang belum pernah datang ke kota Jember.
“Seperti dari Silo, Sumberjambe, Ledokombo. Mereka jarang sekali ke Jember kota. Apalagi ke pendopo, 99 persen belum pernah datang ke pendopo,” ucap Bupati.
Sebelum ke pendopo, jamaah muslimat menikmati perjalanan wisata religi. Mereka mengunjungi masjid yang menjadi ikon wisata di Jember.
Masjid-masjid itu yakni Masjid Cheng Hoo, Masjid Raudatul Muchlisin, dan Masjid Jami’ Al Baitul Amin. Selain itu mereka berziarah di makam KH Muhammad Shiddiq.
Selain bisa menikmati wisata religi dan bersholawat di pendopo, jamaah muslimat mendapatkan informasi penting pembangunan di Bumi Pandhalungan.
Sebab, bupati memberikan penjelasan tentang 22 Janji Kerja yang dikelompokkan dalam lima program besar.
Dengan mengetahui program-program yang telah dan akan dilaksanakan pemerintah, jamaah bisa berpartisipasi dalam menyukseskan pembangunan.
Seperti mendata anak yatim piatu dan lansia yang membutuhkan bantuan pemerintah, karena ada program beasiswa bagi yatim piatu dan program katering maupun asuransi kesehatan.
“Melibatkan masyarakat untuk membantu masalah atau kesulitan masyarakat lainnya dan saling menginformasikan progam pemerintah,” bupati. (izza/mutia/*f2/hms)