RAJAWARTA : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia Surabaya mengumumkan peserta konvensi Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2020 yang lolos seleksi administrasi.
“Ada 17 pendaftar untuk konvensi Pilkada Kota Surabaya. Dari tahapan seleksi administrasi, 16 kandidat dinyatakan lolos ke seleksi wawancara,” kata Ketua DPD PSI Kota Surabaya, Josiah Michael, Jumat 20 Desember 2020.
Josiah melanjutkan, mereka yang lolos seleksi administrasi konvensi Kota Surabaya meliputi, driver transportasi daring, konsultan, dosen, advokat, hingga wiraswasta. Latar belakang pendidikan pun beragam, mulai dari SMA sampai dengan level doktoral.
Tidak semua kandidat merupakan kader PSI. Secara persentase, kader PSI yang mencalonkan diri dan mengikuti konvensi kepala daerah tidak mencapai 30% dari total kandidat.
Konvensi ini adalah upaya PSI untuk mencegah korupsi. Josiah menyatakan, kasus korupsi yang selama ini kerap membelenggu kepala daerah terus terjadi karena proses pencalonan mereka dilakukan dalam ‘ruang-ruang gelap’ dan melibatkan setoran “mahar” yang besar.
“Untuk itu, PSI melakukan terobosan dalam proses rekrutmen calon kepala daerah. Proses tersebut berlangsung transparan dengan melibatkan tim juri independen, tanpa mahar, dan wawancara disiarkan secara live media sosial,” lanjut Josiah.
Setelah ini, konvensi akan memasuki tahapan seleksi wawancara pada 18-19 Januari 2020. Tahapan seleksi wawancara bakal melibatkan juri independen yang terdiri dari sejumlah tokoh seperti Mari Elka Pangestu, Hamdi Muluk, Faisal Basri, Sarwono Kusumaatmadja, mantan komisioner KPK Bibit Samad Rianto, dan sejumlah nama lain. (ril)