RADJAWARTA : Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta pembangunan jembatan Holtekamp yang dibangun diatas teluk Youtefa, Kota Jayapura, Propinsi Papua segera diselesaikan.
“Jembatan Holtekamp ini akan berperan mengendalikan lau perkembangan Kota Jayapura ke arah bagian barat yang berupa pegunungan dan sangat beresiko merusak hutan sebagai wilayah tangkapan aor Kota Jayapura,” jelas Basuki dua hari lalu.
Pembangunan Jembatan Holtekamp ini tutur Basuki dibebankan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kota Jayapura.
Basuki mengungkapkan, Kementerian PUPR sudah menyelesaikan pembangunan dan pemasangan bentang utama jembatan sepanjang 433 meter dan konstruksi jembatan pendekat sisi holtekamp sepanjang 600 meter, dan saat ini pihaknya sedang menyelesaikan jalan pendekat jembatan.
Begitu juga dengan pemerintah Propinsi Papu sudah menyelesaikan pembangunan jalan pendekat sepanjang 30 meter dan jemabatan pendekat sepanjang 270 meter, sedangkan Pemerintah Kota Jayapura telah menyelesaikan pembangunan pendekat sisi Hamadi sepanjang 320 meter.
“Secara keseluruhan jembatan Holtekamp menelan biaya 1,3 triliun. Untuk konstruksi jembatan sudah selesai, saat ini tengah menyelesaikan jalan pendekat jembatan ke Skouw ada 7 km lagi yang belum diaspal, kini sedang dalam pengerjaan dan akan selesai bulan Juli 2019 dan siap diresmikan,” tukas Basuki kepada pewarta.
Pembangunan jembatan Holtekamp ini yang pertamai kali, dimana jembatan pelengkung dibuat utuh di tempat lain kemudian dibawa ke lokasi. Dan, Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan 2 rekor pada proyek pembangunan jembatan holtekamp, yaitu rekor pengiriman rangka baja uturh dengan jarak terjauh dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang. (iwn/tri/hms)