RAJAWARTA : Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Batu, Jawa Timur, melaksanakan Malam Budaya Pembauran Kebangsaan yang ke-2, dengan tema “Menjalin Kebersamaan Dalam Keberagaman” di Hall Nawangwulan Purnama Hotel, Rabu 20 November 2019, malam.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, saat menyampaikan sambutan, mengatakan, rasa bangganya kepada Forum Pembauran Kebangsaan Kota Batu yang sudah bisa menyatukan berbagai macam etnis yang ada di Kota Batu. Selain itu, ia juga mengapresiasi atas gelaran kesenian yang telah ditampilkan.
“Gelaran ini merupakan momen akan kerinduan hidup damai dan hal ini bisa menginisiasikan kita semua untuk menumbuhkan kesadaran kita tentang sikap toleransi terhadap perbedaan. Yakinlah, perbedaan yang ada ini, semuanya baik, yang tidak baik itu hanya oknum. Karena perbedaan yang ada, paparnya, juga membuat bangsa Indonesia kaya akan suku dan ragam budaya,” kata Dewanti.
Walikota perempuan pertama di Kota Batu ini juga merasa kagum atas berbagai gelaran seni atau tarian daerah yang ditampilkan. Dewanti juga berpesan, untuk kedepannya bisa diselenggarakan di Balai Kota Among Tani dengan beragam budaya yang dimiliki, sekaligus bisa menjadi daya tarik tersendiri.
“Tahun depan, diharapkan kegiatan seperti ini diselenggarakan di halaman parkir Balai Kota Among Tani agar masyarakat luas turut bisa menyaksikan. Tidak perlu formal, yang penting semua bisa menyaksikan dan merasakan indahnya persatuan dalam perbedaan,” harapnya lagi.
Wakil Walikota, Punjul Santoso yang juga sebagai pembina di Organisasi FPK Kota Batu, menyatakan akan meningkatkan pembinaan dan kegiata FPK Kota Batu di mada yang akan datang. Hadir beberapa pejabat jajaran Forkompimda dan tokoh masyarakat, serta Ketua FPK Jatim, HM. Yousri Raja Agam, SH.
Ketua FPK kota Batu, Dra.Triwahyuni Widiestuti, dalam kapirannya menyatakan tujuan diselenggarakan kegiatan Malam Budaya Pembauran Kebangsaan adalah untuk menjaga kerukunan, keharmonisan antar suku, khususnya yang ada di Kota Batu.
“Di Kota Batu sendiri terdapat 21 etnis atau suku yang sudah memiliki KTP Kota Batu atau tinggal di Kota Batu dan tergabung dalam FPK,” kata Triwahyuni yang akrab disapa dengan nama panggilan Ninik Santoso.
Untuk kedepannya, ia berharap akan ada perhatian lebih dari pemerintah. Bahkan kalau bisa dari Dinas Pariwisata setiap mengelar even pariwisata, FPK ikut dilibatkan.
“Kami ada 21 etnis beserta kesenian budaya yang dimiliki. Hal ini bisa menunjang keberagaman budaya yang ada di Kota Batu. Kami juga menyambut baik keinginan Wali Kota Batu yang kedepannya, gelaran ini bisa diselenggarakan di Balaikota Among Tani,” tuturnya.
Di dalam wadah FPK Kota Batu, selain 21 etnis yang sudah bergabung, lanjutnya, terdapat kurang lebih tujuh etnis yang masih belum secara resmi terdaftar.
“Harapanya, kedepan nanti bisa menampung semua etnis yang ada,” harapnya.
Sementara itu Ketua FPK Jawa Timur, HM Yousri Nur Raja Agam, mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang diadakan FPK Kota Batu.
“Keberagaman dan perbedaan ini menjadi kekuatan untuk NKRI. Mari kita gelorakan sebagai bentuk kecintaan FPK yang ada di Kota, kata,” H.M Yousri Nur Raja Agam.
Dalam kegiatan ini, antusias anggota FPK, cukup terlihat dalam mengikuti tahapan acara. Dari awal lontaran salam yang disampaikan ketua FPK Kota Batu yakni,” Salam Pembangunan” secara serentak semuanya pun tampak membalas dengan jawaban “Bhineka Tunggal Ika”. Kedua diucapkan “Salam Lima Jari” mereka pun menjawabnya dengan sebutan ”Pancasila”.
Sedangkan tarian yang ditampilkan, diantaranya dari Bali, tarian Bapang dari Jawa Timur, tarian Tor Tor Marhusip dari daerah Tapanuli atau Batak Toba, tarian Candik Ayu dari Surakarta, tarian Lenso dari daerah Minahasa dan lainya.
Hadir pula dalam kegiatan ini, jajaran pengurus FPK Jawa Timur, Yafety Waruwu, M. Efendi, Djami, Neny dan Mery. (**)
FOTO ; Ketua FPK Jatim HM Yousri Nur Raja Agam bersama Ketua FPK Kota Batu Tri Wahyuni dan perwakilan suku bangsa Nusantara di Kota Batu