RAJAWARTA : Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi keynote speaker sekaligus membuka acara hari jadi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Surabaya ke-21. Acara tersebut berlangsung di Hall Lantai 4 Gedung Siola, Jalan Tunjungan Surabaya. Sabtu, (21/09/2019).
Acara yang mengusung tema Inovasi Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 itu, dihadiri oleh Kapolrestabes Kota Surabaya, Ketua Umum IJTI dan Perwakilan Dewan Pers serta sejumlah jajaran kepala biro televisi Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Risma menyampaikan selamat kepada IJTI Korda Surabaya yang telah memasuki tahun ke-21. Menurutnya, angka 21 adalah angka yang cukup dewasa dan matang. Karena itu, ia yakin bahwa ke depan IJTI akan lebih survival dalam menghadapi apapun.
“Kita harus bisa menghadapi medan apapun, meskipun itu dalam keadaan susah payah. Itu yang saya lakukan saat pertama kali menjabat sebagai wali kota,” kata dia di sela sambutannya.
Ia menjelaskan, salah satu bentuk ketangguhannya dalam membangun Kota Surabaya adalah menurunkan angka banjir yang terjadi saat musim hujan. Dahulu tahun 2010, hampir 50 persen wilayah Surabaya terkena dampak banjir. “Tahun ini Alhamdulillah saya bersyukur sekali tinggal 2 persen saja,” ujarnya.
Presiden UCLG ini pun mengungkapkan, bahwa ia sebelumnya tidak pernah membayangkan bahwa Surabaya akan menjadi seperti sekarang ini. Bahkan atas keberhasilannya dalam membangun Surabaya itu, ia terus menerima undangan menjadi pembicara di berbagai forum luar negeri.
“Bulan lalu saya berbicara di forum United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) PBB. Waktu itu saya memaparkan upaya pemkot beserta stake holder lain termasuk masyarakat yang ikut terlibat untuk saling mewujudkan kota yang sejahtera,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) IJTI, Yadi Hendriana menyampaikan, meskipun bukan warga Kota Surabaya, ia ikut senang dan bangga melihat perkembangan dan kemajuan Kota Surabaya yang begitu pesat. Bagi dia, inovasi adalah hal yang sangat penting dalam menghadapi era 4.0. “Saya memang bukan orang Surabaya, tapi saya ikut menikmati keindahan kota ini,” kata Yadi.
Menurutnya, makhluk yang mampu bertahan hidup, bukanlah makhluk yang besar, kuat, atau pun cerdas. Namun mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan itu yang akan bertahan.
“Seperti Kota Surabaya ini yang terus memiliki inovasi-inovasi. Kota Surabaya dalam kepemimpinan Bu Risma menjadi barometer Indonesia,” pungkas dia. (*)