RAJAWARTA : Nasib Pedagang di Pusat perdagangan Computer dan elektronik Hi Tech Mall terlihat kembang kempis. Pasalnya, sejak beberapa tahun lalu pasar computer dan elektronik yang berapa di Jalan Kusuma Bangsa Surabaya itu sepi pembeli. Sepinya Hi Tech Mall itu terlihat dari banyaknya stand-stand yang tutup.
Kepada media ini salah satu pedagang yang mengaku bernama Muhlis mengungkapkan, sepinya pembeli di Hi Tech Mall diperkirakan sejak 3 tahun lalu. “Kalau di sini (Hi Tech Mall) sudah sejak tahun lalu,” ucap Muhlis.
Ditanya kenapa banyak stand yang tutup? Menurutnya, karena para pedagang sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan operasional. “Karena antara pengeluaran dan pendapatan sudah tidak seimbang,” jelasnya.
Muhlis memperkirakan sepinya pembeli tidak hanya terjadi di Hi Tech Mall tapi bisa terjadi di suluruh pusat perdagangan. “Kita semua sudah tahu bahwa ekonomi nasional lesu. Saya pernah ke Jakarta. Di Jakarta malah lebih banyak yang tutup jika dibanding dengan disini,” jelasnya.
Begitu juga apa yang disampaikan Rudi Ketua Paguyuban Pedagang Hi Tech Mall. Selain membenarkan penyataan Muhlis, Rudi menjelaskan, akibat dari sepinya pembeli banyak stand yang tutup. Jumlah stand yang tutup hampir separuh. “Dulu sebelum sepi jumlah stand di Hi Tech Mall kira-kira 600san stand. Sekarang yang buka sekitar 350 stand,” pungkasnya.
Jumlah tersebut tutur Rudi, secara keseluruhan sebenarnya jumlah stand di Hi Tech Mall lebih banyak karena satu pengusaha memiliki stand lebih dari satu.
“600 toko ..bulan maret lalu.
April setelah dipegang pemkot tinggal 350 pedagang jumlah toko lebih dari itu karena satu tenant punya lebih dr satu toko,” jelasnya.
Dia menambahkan, sepinya pembeli di Hi Tech Mall terjadi sejak dikelola Pemkot. “Yaa, sejak dikelola Pemkot,” jelasnya.