RAJAWARTA : Selesainya Negosiasi antara pemerintah dengan Inpec Corporation dalam rencana pengembangan blok kaya minyak, Blok Masela, di Kawasan Tanimbar, Maluku, mendapat acungan jempol dari Presiden RI Joko Widodo or Jokowi.
Dalam rencana pengembangan Blok Masela yang juga menyertakan soal kandungan lokal dan penggunaan tenaga kerja asli daerah setempat juga telah disepakati dalam negosiasi. Dan, hal itu sudah dilaporkan ke Istana Merdeka (16/7) lalu.
“Investasi yang bernilai besar ini akan sangat berarti bagi Indonesia,” tulis Presiden Jokowi melalui akun media sosialnya, baik Instagram, Facebook, maupun Twitter yang diunggahnya beberapa saat yang lalu.
Jokowi juga memposting, bahwa sesuai laporan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menurut Presiden Jokowi, produksi Blok Masela akan dimulai tahun 2027.
“Indonesia akan menerima selain porsi besar dari proyek ini, juga dampak gandanya. Seperti industry petrokimia yang juga dibangun mengikuti proyek Blok Masela,” tulisnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengemukakan, total biaya pengembangan lapangan Proyek LNG Lapangan Abadi di Blok Masela, Maluku, mencapai 18,5 miliar dollar AS – 19,8 miliar dollar AS.
“Ini adalah investasi asing terbesar sejak 1968 dan simbol pembangunan di Indonesia Timur yang berskala global setelah Freeport Indonesia,” kata Jonan usai melaporkan secara persetujuan Rencana Pengembangan (Plan of Development/PoD) Proyek LNG Lapangan Abadi di Blok Masela kepada Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/7)