RAJAWARTA : Musim haji tahun 2019 dikabarkan ada sejumlah Jamaah Haji yang memperoleh fasilitas fast track atau layanan cepat keimigrasian. Fasilitas fast track diberikan kepada lima kloter dari dua embarkasi.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Bendara Arsyad Hidayat disela melakukan pengecekan kesiapan gate fast track di Bandara Prince Mohammed Bin Abdulaziz Madinah mengatakan, jumlah jamaah haji yang memperoleh layanan fast track mencapai 70 ribuan. “Kalau dari total jemaah yang kita punya ya cukup banyak ya, 30 sampai 33 persen jemaah kita berangkat dengan fasilitas fast track,” jelasnya (07/07).
Dia menjelaskan layanan cepat keimigrasian untuk sementara tidak bisa dinikmati semua jamaah haji. Layanan ini hanya diberikan kepada jamaah dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede da Embarkasi Jakarta-Bekasi.” Mereka berasal dari Lampung, Banten, Jakarta, dan Jawa Barat,” kata Arsyad.
Manfaat dari fast track ini dikatakan bisa menghemat waktu jamaah ketika jamaah sudah sampai di Bandara tujuan. Sebab, pengecekan dokumen keimigrasian (pre departure clearence), seperti visa dan paspor, sudah dilakukan sejak di bandara asal.
Diungkapkan lagi, fasilitas fast track baru terlayani di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta. Pihak imigrasi Arab Saudi membuka konter di Bandara Soetta, dan melakukan pengecekan visa sebelum jemaah naik pesawat.
Dia menambahkan, gerakan jamaah juga relatif lebih cepat. Sejak turun pesawat, jemaah sudah diarahkan ke terminal khusus, Mekah Route, terminal yang didedikasikan untuk jemaah fast track.
“Sangat membantu jemaah, jemaah tidak ngantri-ngantri, dan yang penting juga jemaah sudah dipastikan clear semenjak dari Tanah Air,” ungkapnya. (hms/me/nag)